top of page

Perbedaan Franchise dan Kemitraan, Mulai Pengertian hingga Dukungannya

1 November 2024

Bagikan Artikel Ini

Kamu mungkin berpikir bahwa franchise dan kemitraan adalah hal yang sama. Meski agak mirip, kedua model bisnis ini memiliki perbedaan yang cukup signifikan lho, Sahabat Labamu!

Keduanya pun memiliki kelebihan dan kekurangannya yang perlu kamu pertimbangkan. Nah, biar kamu makin tahu perbedaan franchise dan kemitraan, simak artikel ini, yuk!


Pengertian Franchise



Franchise alias waralaba adalah sebuah model bisnis dimana pemilik waralaba (franchisee) memberikan hak pada penerima waralaba (franchisor) untuk menggunakan nama, logo, merek dagang, dan modal bisnisnya.

Sebagai imbalannya, franchisor harus membayar sejumlah franchise fee sebagai investasi awal dan royalty fee secara berkala sesuai periode yang diatur dalam franchise agreement. 

Dalam prosesnya, franchisor akan memberikan pelatihan, dukungan, dan kendali mutu kepada penerima waralaba. Sementara franchisee harus menjalankan bisnis sesuai dengan standar dan kebijakan pemberi waralaba.


Baca juga: Contoh Franchise di Indonesia Apa Saja? Ketahui Biaya yang Harus Dikeluarkan dan Jenisnya!


Keuntungan

  • Franchisee bisa segera menjalankan bisnis dengan merek yang sudah mapan dan mengurangi risiko kegagalan karena basis pelanggan sudah terbentuk.

  • Franchisee mendapatkan dukungan dari franchisor dalam operasional bisnisnya.

  • Franchisor lebih mudah mengembangkan bisnisnya tanpa harus turun tangan langsung.

  • Franchisor menerima pembayaran dari franchisee yang dananya dapat digunakan untuk mengembangkan bisnis. 

Kekurangan

  • Franchisee tidak memiliki kewenangan untuk mengambil keputusan bisnis.

  • Franchisee harus membayar initial investment yang cukup besar untuk mendapatkan hak dagang dan masih harus membagi keuntungannya dengan franchisor sebagai imbal hasil.

  • Franchisor tidak bisa melakukan pengawasan secara langsung terhadap operasional bisnis dan ini cukup berisiko terhadap reputasi bisnis.

  • Franchisor harus membuat keputusan bersama dengan franchisee serta mematuhi perjanjian waralaba.


Pengertian Kemitraan

Kemitraan, atau dalam Bahasa Inggris disebut dengan partnership, adalah hubungan bisnis yang terbentuk baik secara formal maupun informal dengan melibatkan dua orang atau lebih.

Dalam model bisnis ini, masing-masing pihak memiliki tanggung jawab dan hak yang sama, atau sesuai kesepakatan atau perjanjian kemitraan yang telah disetujui oleh semua pihak.

Model bisnis ini banyak digunakan oleh bisnis berskala kecil hingga menengah. Dalam kemitraan, sangat penting untuk menetapkan peran dan tanggung jawab masing-masing pihak yang terlibat.

Keuntungan

  • Bisa memulai usaha dengan lebih mudah dan rendah biaya karena patungan semua pihak.

  • Memiliki tanggung jawab dan pembagian keuntungan yang sama, atau sesuai kesepakatan.

  • Mampu bekerja sama dengan menggunakan keahlian masing-masing untuk mencapai tujuan bersama. 

Kekurangan

  • Perbedaan pendapat antar mitra tanpa proses penyelesaian sengketa yang jelas bisa merugikan bisnis.

  • Mitra secara pribadi bertanggung jawab bila utangnya tidak terbayar.

  • Tindakan salah satu mitra dapat membuat mitra lainnya ikut bertanggung jawab.


Baca juga: Tak Perlu Keluar Modal Besar, Ini 13 Franchise Makanan di Bawah 5 Juta. Ada Banyak Pilihan!


Perbedaan Franchise dan Kemitraan



Meskipun kelihatannya sama, di artikel ini Labamu akan merangkum sejumlah perbedaan franchise dan kemitraan yang bisa membuatmu paham bahwa sebenarnya kedua model bisnis ini berbeda.


1. Kepemilikan

Salah satu perbedaan franchise dan kemitraan yang paling signifikan adalah perihal kepemilikan (ownership).

Penerima waralaba (franchisee) memang berhak menggunakan merek dagang dan lisensi franchise yang diberikan pemilik waralaba (franchisor). Namun, ini tidak membuat franchisee lantas menjadi pemilik merek tersebut. Pasalnya, ketika kontrak berakhir, franchisee tidak berhak menggunakannya lagi atau harus memperpanjangnya kalau ingin terus menggunakan merek dagang tersebut.

Sementara itu, dalam model bisnis kemitraan (partnership), setiap mitra adalah pemilik merek dagang tersebut. Mereka turun tangan dan ikut urun rembug menggunakan keahliannya masing-masing. Maka dari itu, dalam kemitraan semua mitra memiliki tanggung jawab yang sama besarnya. 


2. Pendistribusian Keuntungan

Pendistribusian keuntungan masing-masing model bisnis ini sebenarnya bervariasi. Tergantung pada perjanjian kerja sama yang telah disepakati masing-masing pihak.

Umumnya, franchise agreement akan menguraikan sistematika pendistribusian keuntungan dengan detail. Ini berkaitan dengan biaya awal maupun besarnya persentase royalti sebagai imbal hasil. Meski begitu, ada juga franchise yang tidak mengenakan royalti dan hanya mengenakan biaya investasi awal saja. Itu artinya seluruh keuntungan menjadi milik mitra.

Sementara itu, keuntungan maupun kerugian dalam model bisnis partnership akan dibagi rata kepada seluruh mitranya, atau mengikuti ketentuan dalam perjanjian kemitraan. Biasanya, ditentukan sesuai dengan kontribusi modal yang mereka berikan untuk membangun bisnis tersebut.


3. Beban Finansial

Satu lagi perbedaan utama antara franchise dan kemitraan adalah soal tanggung jawab finansial pemilik bisnis. Tingkat tanggung jawab finansial bergantung pada model bisnis spesifik yang diadopsi dan ketentuan yang ditetapkan dalam perjanjian yang membentuk waralaba atau kemitraan.

Kalau dalam franchise, tanggung jawab pewaralaba (franchisor) bergantung pada ketentuan-ketentuan yang disebutkan dalam perjanjian waralaba (franchise agreement). Di mana, perjanjian waralaba adalah dokumen yang menetapkan hubungan antara pewaralaba dan penerima waralaba.

Sementara tanggung jawab finansial pemilik bisnis kemitraan bergantung pada ketentuan khusus dalam perjanjian kemitraan (partnership agreement). Ada dua jenis perjanjian kemitraan yang umum digunakan, yaitu:

  • Kemitraan umum (general partnership) adalah di mana dua atau lebih mitra bisnis berbagi tanggung jawab yang sama dalam pengoperasian bisnis

  • Kemitraan terbatas (limited liability partnership) adalah di mana, tanggung jawab masing-masing mitra bergantung pada persentase saham finansial yang mereka miliki dalam bisnis.


4. Kontrol dan Pengambilan Keputusan 

Kemudian dalam perihal kontrol dan pengambilan keputusan, model bisnis waralaba tidak memberi keleluasaan pada franchisee untuk mengambil keputusan bisnis sendiri. Pasalnya, demi menjaga konsistensi dan kualitas, franchisor telah menetapkan standar khusus yang harus dipatuhi oleh para franchisee.

Sebaliknya, dalam kemitraan, para mitra bisa berkolaborasi dan berbagi tanggung jawab atas pengambilan keputusan dan pengendalian bisnis.  Namun, kembali lagi pada perjanjian kemitraan yang disepakati. Beberapa mitra mungkin memiliki kendali lebih besar atas bisnis dibandingkan mitra lainnya. Yang perlu kamu pahami, perselisihan antar mitra mungkin sulit diatasi dan proses pengambilan keputusan mungkin akan semakin kompleks. 


5. Dukungan dan Sumber Daya

Terakhir, dalam model bisnis waralaba, penerima waralaba akan mendapatkan dukungan dan sumber daya dari pemilik merek. Ini bisa berupa pelatihan, peralatan kerja, dukungan pemasaran, hingga pengadaan bahan baku. Di mana, franchisor harus patuh dan mengikuti model bisnis yang ditetapkan oleh pemberi waralaba.

Sementara dalam kemitraan, tidak ada dukungan maupun sumber daya khusus dari pihak lain, selain dari mitra-mitra itu sendiri. Pun termasuk dalam menentukan model bisnisnya, ini sepenuhnya menjadi hak dan tanggung jawab para mitra.


Setelah membaca artikel ini, jelas sekali bahwa waralaba (franchise) dan kemitraan (partnership) adalah dua struktur bisnis yang terpisah dan sama sekali berbeda.

Kalau kamu tipe orang yang ingin menjalankan bisnis yang stabil dan rela mengorbankan ide kreatif sebagai imbalan atas dukungan ekstra yang kamu dapatkan, model bisnis waralaba patut kamu pertimbangkan. Sebaliknya, kalau kamu lebih suka bekerja sama dengan orang-orang yang “bebas” tapi memiliki visi yang sama, model bisnis kemitraan bisa jadi pilihan.

Namun terlepas dari apapun pilihanmu, selalu manfaatkan aplikasi Labamu untuk mencatat seluruh aktivitas dan transaksi bisnis. Buruan download aplikasinya di Google Play atau App Store.

Coba Gratis!

Premium Member 14 Hari

Buat kamu yang baru, nikmati fitur lengkap untuk bantu kembangkan usaha

Banner-Free-Trial-V2-2.webp
bottom of page