top of page

Bagaimana Cara Menentukan Harga BEP, 2 Cara Mudah untuk Memahaminya

12 Februari 2025

Bagikan Artikel Ini

Break Even Point (BEP) adalah salah satu tolok ukur penting untuk menentukan profitabilitas sebuah usaha. Dengan mengetahuinya, pemilik bisnis mendapatkan pemahaman yang komprehensif tentang operasi mereka. Namun, sebelum mempelajari bagaimana cara menentukan harga BEP, pelajari dulu serba-serbinya di artikel ini!


Apa Itu BEP?

Mengutip laman Indeed, Break Even Point (BEP) adalah kondisi dimana bisnis menghasilkan uang (pendapatan) sebanyak yang mereka belanjakan (biaya). Persamaan ini menandakan berapa banyak unit yang harus dijual sebelum bisnis menghasilkan laba.

Ketika mencapai titik impas, perusahaan tidak menghasilkan laba tapi juga tidak mengalami kerugian. Itu kenapa BEP disebut sebagai titik impas—dimana pendapatan dari penjualan menutupi semua biaya.


Pentingnya Mengetahui BEP



Sebagai pebisnis, kamu tentu perlu tahu alasan kenapa menghitung BEP bisa memberikan gambaran yang komprehensif terhadap operasional bisnis. Berikut beberapa alasannya.


1. Membantu Membuat Strategi Penetapan Harga

Dengan melakukan analisis titik impas, kamu bisa mengetahui berapa harga minimum yang perlu dikenakan untuk produk atau layanan yang kamu jual. Informasi ini sangat berharga sehingga kamu bisa memahami strategi penetapan harga mana yang terbaik untuk menghasilkan laba.


2. Menentukan Target Penjualan

Target penjualan yang cerdas harus dihitung berdasarkan data dan fakta. Dalam hal ini, BEP bisa membantumu menentukan sasaran pendapatan yang diharapkan. Dengan begini, pemilik bisnis mengetahui dengan tepat seberapa banyak yang bisa diminta dari tim penjualan. 


3. Mengawasi Pengeluaran Tersembunyi

Melakukan analisis titik impas dapat membantumu menemukan biaya yang hilang dan menentukan biaya mana yang sebaiknya dipotong. Dengan begitu, kamu bisa melacak biaya-biaya yang perlu diantisipasi—tanpa menyebabkan kekacauan di kemudian hari.


4. Membatasi Keputusan Berdasarkan Emosi

Membuat keputusan bisnis berdasarkan emosi bukan ide yang baik—meski sulit dihindari. Di sini, analisis titik impas memberimu fakta-fakta yang kuat dan menawarkan sudut pandang yang lebih baik untuk membuat keputusan bisnis.


5. Mengakomodasi Kebutuhan Pendanaan

Seperti yang sudah disebutkan, BEP adalah salah satu indikator untuk menilai profitabilitas. Tentu saja ini menjadi alarm bagi calon investor dalam menilai seberapa bagus prospek bisnis yang kamu tawarkan sehingga mereka bersedia menggelontorkan dananya.


Rumus untuk Menghitung BEP

Untuk mengetahui titik impasnya, kamu bisa menghitung BEP dengan menggunakan rumus yang tersedia. Rumus dasar BEP adalah membagi biaya tetap dengan margin laba kotor, seperti berikut ini

BEP = Biaya Tetap / Margin Laba Kotor

Namun, beberapa perusahaan, terutama bisnis kecil dan rintisan, hanya menggunakan rumus dasar ini untuk keperluan laporan keuangan. Sementara, untuk keperluan yang lebih praktikal, BEP lebih sering dihitung dalam pengukuran unit (BEP in unit) dan penjualan (BEP in sales) seperti yang akan dijelaskan berikut ini.


1. Rumus BEP dalam Unit

Berikut adalah rumus BEP berdasarkan jumlah unit yang terjual:

BEP (in units) = Biaya Tetap / (Harga per Unit - Biaya Variabel per Unit)

Supaya lebih memahaminya, berikut adalah uraian masing-masing komponen biaya:

  • Biaya tetap adalah seluruh pengeluaran yang jumlahnya tidak akan berubah, terlepas dari naik turunnya jumlah barang/jasa yang terjual. Contohnya adalah biaya sewa gedung dan gaji karyawan tetap.

  • Harga per unit adalah harga jual untuk setiap produk/jasa yang ditetapkan oleh tim penjualan.

  • Biaya variabel per unit adalah biaya yang diperlukan untuk memproduksi produk/jasa untuks setiap unitnya. Contohnya adalah bahan baku dan kemasan produk.

Persamaan BEP di atas digunakan untuk mengetahui berapa banyak produk yang harus dijual sehingga mencapai titik impas. Ini berkaitan dengan target penjualan minimal yang harus dicapai tim penjualan.


2. Rumus BEP dalam Penjualan

Berikut adalah rumus BEP berdasarkan jumlah penjualan:

BEP (in sales) = Biaya Tetap / [(Harga per Unit - Biaya Variabel per Unit)/Harga per Unit]

Persamaan ini tampak mirip dengan rumus BEP sebelumnya, tetapi memiliki satu perbedaan utama. Alih-alih membagi biaya tetap dengan laba yang diperoleh dari setiap penjualan, persamaan ini membagi biaya tetap dengan berapa banyak nilai yang didapatkan dari setiap unit—ini disebut profit margin.

Jadi bukan dengan melihat berapa banyak produk yang harus dijual untuk mencapai BEP, persamaan ini menghitung jumlah uang yang perlu dihasilkan untuk mencapai titik impas.


Bagaimana Cara Menentukan Harga BEP?



Setelah mempelajari rumus untuk menghitung BEP, maka ini saatnya untuk benar-benar belajar menghitungnya. Namun, supaya lebih mudah mari kita gunakan ilustrasi berikut ini.

Bu Untung memiliki toko kue yang menjual kue ulang tahun. Setelah menghitung neracanya, Bu Untung mendapati bahwa biaya tetap untuk mengoperasikan toko kue tersebut, termasuk sewa ruko, gaji karyawan, dan pajak bangunan, totalnya adalah Rp 50.000.000,00. Sementara biaya variabel untuk membuat kue adalah Rp 250.000,00 per unit dan menjualnya dengan harga Rp 500.000 per unit. Maka berapa titik impas toko kue Bu Untung?

  • BEP (in units) = 50.000.000 / (500.000 - 250.000)

= 200 unit

  • BEP (in sales) = 50.000.000 / [(500.000 - 250.000) / 250.000]

= Rp 50.000.000,00

Maka, Bu Untung akan mencapai titik impasnya jika sudah menjual 200 pcs kue ulang tahun atau menghasilkan penjualan senilai 50 juta dalam Rupiah.


Bagaimana Cara Memanfaatkan BEP?

Selain mempertanyakan bagaimana cara menghitungnya, ada pertanyaan yang tak kalah penting, yakni bagaimana cara menginterpretasikan hasil perhitungan yang sudah diselesaikan.

Setelah mendapatkan angkanya, kamu mungkin perlu bertanya pada diri sendiri, apakah rencana saat ini sudah realistis. Apakah kamu perlu menaikkan harga jual, memangkas biaya produksi, atau keduanya sekaligus.

Selain itu, kamu juga perlu memikirkan apakah rencana ini akan berhasil di pasaran. Bagaimana jika harganya terlalu tinggi sehingga orang tidak mau beli? 

Yap, hanya karena analisis titik impas bisa menentukan jumlah produk yang perlu kamu jual, tidak ada jaminan bahwa produk tersebut akan laku.

Meski begitu, analisis keuangan ini idealnya tetap perlu dilakukan sebelum memulai bisnis sehingga kamu bisa memiliki gambaran risikonya. Dengan kata lain, kamu bisa mempertimbangkan apakah bisnis tersebut layak dijalankan. 

Analisis ini juga bisa kamu manfaatkan sebelum meluncurkan produk atau layanan baru untuk menentukan apakah potensi keuntungannya sepadan dengan biaya awal yang dikeluarkan.

Itu tadi adalah jawaban dari pertanyaan bagaimana cara menentukan harga HPP. Kamu jadi makin paham kan kenapa mempelajari laporan keuangan bisnis sangat penting? Ya, karena itu bisa membantumu membuat keputusan yang lebih strategis.

Syukurlah karena sekarang kamu tidak perlu repot-repot membuat laporan keuangan sendiri. Dengan Labamu, laporan keuangan bisnis sudah auto generated sehingga kamu hanya perlu mempelajarinya. Yuk, manfaatkan kemudahan ini dengan mendownload aplikasinya di Google Play atau App Store.

Coba Gratis!

Premium Member 14 Hari

Buat kamu yang baru, nikmati fitur lengkap untuk bantu kembangkan usaha

Banner-Free-Trial-V2-2.webp
bottom of page