Apa Itu Margin: Definisi, Jenis, Fungsi, dan Cara Menghitungnya
12 Agustus 2024
Bagikan Artikel Ini
Jika membicarakan akuntansi dan bisnis, fungsi margin kerap kali dikaitkan dengan profit. Mudahnya, margin adalah diferensiasi antara pemasukan yang didapatkan dengan biaya produk guna mengukur potensi keuntungan.
Konsep ini kerap diterapkan guna memanajemen risiko investasi maupun bisnis, termasuk menentukan potensi profit yang menjadi harapan. Inilah sebabnya, pemilik bisnis perlu memahami apa itu margin dengan baik.
Apa Itu Margin?
Jadi, apa itu margin sebenarnya bisa diketahui dari dua sisi yang berlainan, yaitu melalui aspek investasi dan akuntansi. Berdasarkan aspek akuntansi dan bisnis, margin adalah persentase profit yang didapatkan oleh perusahaan berdasarkan hasil penjualan produk maupun layanan melalui modal bisnis.
Sementara itu, dari sisi investasi, margin lebih populer sebagai margin trading, merupakan bentuk pinjaman yang berasal dari broker untuk keperluan pembelian saham yang jumlahnya lebih besar dibandingkan dengan dana.
Dalam bidang investasi, ada dua jenis margin, yaitu margin account yang merupakan akun yang berasal dari broker dan diberikan kepada investor guna kebutuhan peminjaman dana dan margin call yang merupakan pinjaman untuk menutup potensi risiko investasi yang besar.
Fungsi Margin
Agar bisnis tetap berjalan optimal, memahami margin adalah suatu hal yang penting untuk setiap pengusaha. Berikut ini fungsi margin yang bisa didapatkan untuk perusahaan:
Mengetahui berapa jumlah produk maupun yang hendak dipasarkan sesuai dengan prediksi margin.
Menganalisis metode pemasaran produk maupun layanan yang tepat sesuai dengan besar kecilnya margin yang diperoleh.
Memastikan harga untuk setiap produk dan layanan guna mengurangi potensi kerugian.
Memproyeksikan profit perusahaan sehingga dapat membuat strategi perluasan bisnis.
Mengetahui kemajuan profit atau keuntungan yang didapatkan sebagai bahan evaluasi dan perbaikan.
Jenis-Jenis Margin
Tak hanya memahami definisi dan fungsi margin, kamu juga perlu mengetahui jenis margin dalam bisnis. Adapun, jenis margin keuntungan yang umum yaitu:
Margin keuntungan bersih, merupakan perbedaan profit setelah dikurangkan dengan pajak atas pemasukan yang diperoleh. Semakin tinggi nilainya, maka dapat dikatakan bahwa kondisi finansial perusahaan pun cukup baik.
Margin keuntungan kotor, merupakan sisa pemasukan setelah dikurangkan dengan biaya yang digunakan untuk pokok produksi. Semakin besar nilainya, maka besar modal yang nantinya didapatkan kembali oleh perusahaan juga meningkat.
Margin keuntungan operasional, merupakan perbedaan antara angka penjualan setelah dikurangi dengan semua biaya yang digunakan untuk operasional. Fungsi margin ini yaitu mengetahui kemungkinan dan sebaik apa tingkat pengelolaan risiko bisnis untuk jangka waktu tertentu. Margin ini juga dapat digunakan oleh investor untuk mengkomparasikan profit kompetitor.
Cara Menghitung Margin
Perlu kamu ketahui setiap jenis margin memiliki rumus perhitungan yang tidak sama. Inilah sebabnya, agar dapat menghitung margin dengan benar, ketahui dulu rumus dari setiap jenis margin, berikut penjelasannya:
1. Cara menghitung margin keuntungan bersih
Untuk menghitung margin keuntungan bersih, kamu bisa menggunakan rumus:
Margin Keuntungan Bersih = ((Pemasukan - HPP - Pajak - Biaya Operasional - Biaya Lainnya) / Pemasukan) x 100%.
Perhitungan margin keuntungan bersih bisa kamu ketahui lebih mendetail berdasarkan contoh berikut ini.
Misalnya, PT. OON mempunyai pemasukan sebesar Rp25 juta, dengan HPP sebesar Rp5 juta, biaya operasional Rp4 juta, pajak Rp2 juta, dan biaya lainnya Rp1 juta. Berdasarkan data tersebut, margin keuntungan bersih yang diperoleh perusahaan yaitu:
Margin Keuntungan Bersih = ((Pemasukan - HPP - Pajak - Biaya Operasional - Biaya Lainnya) / Pemasukan) x 100%
= ((Rp25.000.000 - Rp5.000.000 - Rp4.000.000 - Rp2.000.000 - Rp1.000.000) / Rp25.000.000) x 100%
= 0,52 x 100%
= 52%
2. Cara menghitung margin keuntungan kotor
Setelah mendapatkan angka margin untuk keuntungan bersih, kamu juga bisa mendapatkan margin keuntungan kotor dengan rumus:
Margin Keuntungan Kotor = ((Pemasukan - HPP) / (Pemasukan)) x 100%
Perhitungan margin keuntungan kotor bisa kamu pahami lebih mendetail berdasarkan contoh berikut ini.
Misalnya, PT ZVT ingin melakukan penjualan produk dengan harga Rp100.000. Kemudian, biaya HPP yang digunakan adalah sebesar Rp50.000. Melalui data tersebut, besar margin keuntungan kotor yang didapatkan perusahaan yaitu:
Margin Keuntungan Kotor = ((Pemasukan - HPP) / (Pemasukan)) x 100%
= ((Rp100.000 - Rp50.000) / (Rp100.000)) x 100%
= 0,5 x 100%
= 50%
3. Cara menghitung margin keuntungan operasional
Terakhir, menghitung margin keuntungan operasional perusahaan bisa didapatkan dengan rumus:
Margin Laba Operasional = ((Pemasukan - Biaya Administrasi - HPP) / (Pemasukan)) x 100%
Perhitungan margin keuntungan operasional perusahaan dapat kamu pahami dengan lebih mendetail berdasarkan contoh berikut ini.
Perusahaan PT KIO memperoleh pemasukan dengan total Rp500.000.000 serta HPP yang besarnya Rp150.000.000. Kemudian, terdapat biaya untuk administrasi yang besarnya Rp40.000.000. Berdasarkan data tersebut, margin keuntungan operasional perusahaan bisa dihitung dengan rumus:
Margin Laba Operasional = ((Pemasukan - Biaya Administrasi - HPP) / (Pemasukan)) x 100%
= ((Rp500.000.000 - Rp40.000.000 - Rp150.000.000) / (Rp500.000.000)) x 100%
= 0,62 x 100%
= 62%.
Hal Penting Sebelum Melakukan Perhitungan Margin
Sebelum melakukan perhitungan margin, berikut ini beberapa hal yang perlu kamu perhatikan:
Ketahui komponen utama menghitung margin. Komponen pokok merupakan unsur penting yang wajib kamu ketahui sebelum melakukan perhitungan margin. Ada dua bentuk komponen pokok margin, yaitu beban dan pendapatan. Beban adalah total biaya yang dipakai oleh perusahaan untuk mendapat hasil, sedangkan pendapatan adalah peningkatan aset atau nilai untuk menambah modal.
Identifikasi total biaya untuk produksi. Catat dengan detail semua biaya produksi dari masing-masing produk. Ini termasuk biaya tetap dan biaya variabel.
Susun laporan keuntungan dan kerugian. Pembuatan laporan ini berguna untuk mengetahui berapa pendapatan dan beban perusahaan untuk satu periode.
Menghitung semua biaya komponen HPP. Harga Pokok Penjualan (HPP) merupakan total biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan yang berhubungan dengan proses produksi.
Hitung biaya penjualan bersih. Biaya ini bisa diperoleh dari total penjualan kotor dikurangkan dengan komisi, diskon, dan barang retur.
Itu tadi penjelasan tentang fungsi margin dan bagaimana cara menghitungnya. Pastikan bisnismu berjalan optimal dengan memaksimalkan operasionalnya. Caranya bisa dengan memanfaatkan aplikasi Labamu. Fitur aplikasi seperti POS Kasir, Laporan, Tagihan, dan Atur Stok akan memudahkan aktivitas operasional bisnismu. Yuk, pakai Labamu!