Apa Itu Biaya Overhead: Definisi, Manfaat, dan Cara Menghitungnya
9 Agustus 2024
Bagikan Artikel Ini
Biaya masuk dan keluar menjadi hal yang umum bagi setiap bisnis. Bicara tentang biaya keluar, pengusaha tentu tidak asing dengan apa itu biaya overhead, biaya yang mengarah pada pengeluaran operasional yang berjalan, tetapi tidak secara langsung dihubungkan dengan aktivitas membuat produk maupun jasa.
Bisa dikatakan, biaya overhead adalah biaya pengeluaran yang harus dihitung. Tujuannya untuk membantu menerka kebutuhan penganggaran sekaligus mengestimasi berapa total biaya yang diperlukan untuk membuat satu produk atau jasa. Dengan begitu, perusahaan juga dapat memperoleh keuntungan dari penjualan produk.
Apa Itu Biaya Overhead?
Sebenarnya, apa itu biaya overhead? Seperti telah dijelaskan sebelumnya, biaya overhead adalah keseluruhan biaya pengeluaran perusahaan guna menunjang aktivitas bisnis, tetapi biaya itu tidak berhubungan dengan produk atau jasa yang ditawarkan.
Umumnya, perusahaan wajib membayarkan biaya ini secara kontinyu tanpa melihat skala bisnisnya. Jadi, biaya ini tetap wajib dikeluarkan untuk perusahaan kecil dengan total pemasukan yang lebih rendah atau perusahaan besar dengan pendapatan yang lebih besar.
Misalnya, perusahaan memiliki basis pelayanan tetapi tetap mempunyai kantor pusat. Guna memenuhi keperluan kantor tersebut, tentu akan muncul biaya overhead, seperti biaya untuk menyewa gedung, membeli perlengkapan, perawatan, hingga asuransi.
Tak hanya itu, terdapat pula biaya langsung, seperti biaya gaji pegawai dan perlengkapan. Semua biaya tersebut tidak memiliki dampak langsung terhadap kualitas produk atau jasa, tetapi tetap menunjang bisnis.
Semua pengeluaran yang masuk dalam biaya overhead akan disertakan dalam laporan laba rugi perusahaan karena dapat berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan secara langsung. Jadi, perhitungan biaya overhead akan menjadi gambaran perusahaan untuk mengetahui total keuntungan bersih.
Manfaat Biaya Overhead
Memang benar, kalkulasi biaya overhead tidak berhubungan langsung terhadap pemasukan perusahaan. Akan tetapi, pemilik bisnis tetap harus menghitung biaya ini karena jenis biaya ini mempunyai pengaruh yang cukup signifikan terhadap kesuksesan bisnis.
Apabila terdapat pengeluaran yang berasal dari biaya overhead yang tidak dihitung, maka bukan tidak mungkin modal akan tergerus. Lama-kelamaan, bisnis yang sedang kamu kembangkan justru bisa berhenti di tengah jalan karena kehabisan modal.
Sebaliknya, jika perusahaan menghitung biaya overhead sejak pertama kali, pemilik akan mengetahui besar anggaran yang digunakan. Dengan begitu, perusahaan akan lebih mudah dalam mengambil kebijakan atau keputusan.
Selain itu, pemilik usaha juga lebih mudah untuk menentukan harga produk atau layanan yang nantinya akan ditawarkan kepada pelanggan sekaligus mampu mengambil kebijakan terhadap alokasi sumber daya dengan tepat.
Contoh Biaya Overhead
Biaya pada setiap perusahaan mungkin tidak sama. Namun, umumnya biaya overhead meliputi pengeluaran untuk hal-hal berikut ini.
Biaya sewa. Biaya pengeluaran untuk pemakaian, misalnya gudang, gedung untuk kantor, atau pabrik. Apabila perusahaan membeli properti tersebut, maka biayanya harus masuk ke dalam anggaran penyusutan.
Biaya administrasi. Biaya ini meliputi upah untuk petugas kebersihan, akuntan, resepsionis, dan lainnya, termasuk penggajian karyawan, biaya untuk hiburan, dan biaya audit.
Utilitas. Biaya untuk aspek ini termasuk biaya untuk pembayaran gas, air, listrik, telepon, internet, dan kebutuhan sejenisnya.
Asuransi. Anggaran ini bertujuan untuk perlindungan karyawan dan perusahaan dari bentuk kerugian keuangan. Asuransi yang diberikan juga bisa bervariasi, seperti asuransi kesehatan, perlindungan properti, pendidikan, dan lainnya.
Biaya promosi dan penjualan. Pengeluaran yang ditujukan untuk kebutuhan promosi dan penjualan produk. Misalnya biaya pembayaran iklan, pengadaan materi promosi, dan gaji bagian penjualan.
Pemeliharaan dan servis kendaraan serta mesin. Terakhir, biaya untuk servis dan pemeliharaan mesin serta kendaraan. Biaya ini menjadi kebutuhan overhead bagi perusahaan yang bergerak di bidang pengiriman, sewa kendaraan, atau pabrik.
Cara Menghitung Biaya Overhead dan Contohnya
Jadi, kamu sudah mengetahui apa itu biaya overhead dan manfaatnya. Berikut ini rumus yang bisa kamu gunakan untuk menghitungnya:
Biaya overhead untuk setiap unit: Total Biaya Overhead / Jumlah Unit Produk atau Jasa.
Persentase biaya overhead untuk setiap kategori: (Biaya Overhead Kategori / Total Overhead Kategori) x 100%.
Efisiensi biaya overhead: (Total Biaya Overhead / Upah Karyawan) x 100%.
Perlu diketahui bahwa perusahaan dapat menuliskan semua biaya overhead yang tidak ada hubungannya dengan pembuatan produk atau jasa. Lalu, jumlah keseluruhan biaya tadi dalam jangka waktu tertentu, misalnya perhitungan bulanan atau jangka waktu satu tahun.
Supaya bisa lebih memahami cara menghitung biaya overhead, coba perhatikan contoh berikut ini.
Sebuah pabrik sepatu memiliki data biaya pengeluaran bulanan seperti berikut:
Biaya untuk bahan baku: Rp100 juta.
Biaya untuk penggajian karyawan (pembuat sepatu): Rp50 juta.
Biaya overhead: Rp30 juta.
Jumlah sepatu yang diproduksi: 200 ribu pasang
Selanjutnya, bagilah jumlah biaya overhead dengan banyaknya produk yang dibuat pada jangka waktu yang sama sehingga didapatkan biaya overhead untuk setiap unit.
Biaya overhead untuk setiap unit: Total Biaya Overhead / Jumlah Unit Produk atau Jasa.
= Rp30.000.000 / 200.000
= Rp150,00.
Kamu juga dapat melakukan perhitungan persentase biaya overhead untuk setiap kategori, caranya bisa menggunakan rumus:
Persentase biaya overhead untuk setiap kategori: (Biaya Overhead Kategori / Total Overhead Kategori) x 100%
Misalnya, biaya untuk menyewa pabrik adalah Rp20 juta setiap bulan, maka persentasenya adalah:
= (Rp20.000.000 / Rp30.000.000) x 100%
= 66,67%
Berdasarkan data-data tersebut, didapatkan angka efisiensi biaya overhead dengan rumus:
Efisiensi biaya overhead: (Total Biaya Overhead / Upah Karyawan) x 100%
= (Rp30.000.000 / Rp50.000.000) x 100%
= 60%.
Mengetahui pengaruh biaya overhead untuk keberlangsungan bisnis, pastikan kamu tidak lupa untuk menghitungnya, ya! Selain itu, agar aktivitas operasional bisnis tetap berjalan optimal, kamu bisa menggunakan bantuan aplikasi Labamu.
Aplikasi ini menawarkan banyak fitur yang dapat mendukung bisnismu, mulai dari POS Kasir, Atur Bahan Baku, hingga Pembuatan Laporan. Yuk, pakai Labamu!