top of page

10 Strategi Digital Marketing untuk UMKM, Waktunya Buat Gebrakan Baru

21 Mei 2024

Bagikan Artikel Ini

Mengadopsi strategi digital marketing memungkinkan para pelaku UMKM untuk lebih dekat dan terhubung dengan pelanggan yang sudah ada maupun yang masih berupa lead.

Lewat cara ini, kamu bisa memanfaatkan kemudahannya untuk meningkatkan awareness, menciptakan pengalaman, hingga mendatangkan pelanggan potensial dengan biaya mulai dari nol Rupiah!

Untuk membantu Sahabat Labamu memahaminya, kami telah merangkum informasi seputar digital marketing lengkap dengan beberapa strategi yang bisa langsung kamu aplikasikan. Yuk, simak!


Sekilas tentang Digital Marketing

Digital marketing merupakan strategi pemasaran yang melibatkan internet dan berbagai saluran digital sebagai media komunikasi untuk terhubung dengan pelanggan.

Berbeda dengan pemasaran konvensional, strategi pemasaran digital bisa dimulai dengan biaya kecil bahkan nol Rupiah sehingga cocok diadopsi pelaku UMKM. 

Meski begitu, butuh effort yang sama besarnya untuk mendekati dan memahami perilaku konsumen. Tentu dengan “cara main” yang cukup berbeda.

Hingga hari ini, digital marketing masih dianggap sebagai cara tambahan dalam strategi pemasaran sehingga perusahaan masih tetap menjalankan cara konvensional integratif.


Strategi Digital Marketing untuk UMKM

Digital marketing benar-benar mengubah cara perusahaan mendapatkan atensi konsumen. Oleh karena itu, kalau kamu ingin bisnismu tetap terdepan dan terus berkembang, strategi pemasaran ini tak boleh dilewatkan begitu saja.

Meski begitu, Labamu memahami bahwa keterbatasan sumber daya seringkali menjadi kendala. Namun tenang saja, berikut ini adalah langkah-langkah konkret yang bisa kamu implementasikan dalam menjalankan strategi digital marketing untuk bisnis berskala UMKM.


1. Sediakan Anggaran Khusus


Salah satu keunggulan digital marketing adalah bisa dimulai dengan anggaran yang kecil. Namun, sebelum kamu sibuk menentukan berapa banyak dan kemana harus mengalokasikannya, pahami dulu dasar-dasar digital marketing.

Mulailah dengan membuat profil media sosial, mengoptimalkan website, sampai membuat daftar email. Selanjutnya, kamu bisa mengembangkan strategi lain yang membutuhkan lebih banyak anggaran, seperti beriklan digital, kolaborasi dengan influencer, dan sebagainya. Bagaimanapun, tetap sediakan anggarannya!


2. Lakukan Riset dan Benchmarking


Mengetahui target audiens dan bagaimana perilakunya akan sangat membantu dalam merumuskan strategi pemasaran yang efektif dan tepat sasaran. Oleh karena itu, melakukan riset terhadap pelanggan sangat diperlukan.

Akan tetapi, selain mencari tahu tentang pelanggan, kamu juga perlu mengumpulkan informasi dari kompetitor sebagai benchmark. Kenali elemen apa saja yang menjadi nilai tambahmu dan nilai tambahnya, berikut kelemahannya. Dengan begitu, kamu bisa mengisi “kekosongan” tersebut untuk merebut atensi pasar.


3. Buat Google My Business


Google My Business adalah tools gratis dari Google yang bisa kamu manfaatkan untuk menyatakan kehadiran digital sekaligus meningkatkan visibilitas bisnismu di laman pencarian Google. Mulai dari Google Search, Google Maps, maupun Google Shopping.

Google My Business akan menampilkan informasi-informasi yang biasanya ingin dicari tahu pelanggan, seperti alamat, jam buka, nomor telepon, dan sebagainya.

Tak hanya itu, lewat tools ini pelanggan juga bisa memberikan review dan rating sehingga bisa memengaruhi pelanggan potensial lain yang tertarik dengan produk/jasamu. Kalau ulasannya positif dan ratingnya tinggi, tentu ini berdampak positif buat bisnismu.

 

4. Work on Your Web Basics!


Yap, memang ada banyak cara untuk mengembangkan dan mengoptimasi situs web. Namun, sebagai langkah awal mulailah dari yang basic. Misalnya dengan mendevelop desain yang jelas dan mudah dinavigasi, serta memastikan web bisa diakses dan tidak lemot.

Meskipun kelihatannya “basic” banget, tapi ini adalah bagian integral dalam usahamu menarik pelanggan secara online. Performance website yang tidak baik bisa memengaruhi peluangmu untuk mendapatkan peringkat di Google sehingga menurunkan visibilitasnya.


5. Optimalkan Penggunaan Media Sosial


Lebih bagus kalau kamu bekerja sama dengan social media specialist untuk mengelolanya, baik itu karyawan inhouse maupun profesional outsourced. Namun, kalau kamu belum mampu berada di level ini, masih ada cara lain yang bisa kamu utilisasi.

Kamu harus mulai belajar bagaimana cara berinteraksi dan memanfaatkannya untuk membangun jejaring sosial dan mengikuti tren yang berkembang saat ini. 

Namun, untuk mendapatkan hasil yang sesuai, kamu perlu menyesuaikan postingan dan memilih platform yang tepat. Misalnya Instagram dan TikTok untuk audiens B2C dan LinkedIn untuk target B2B.


6. Ciptakan Konten yang Berkualitas


Digital marketer pasti setuju dengan istilah “content is a king”. Ini berlaku untuk semua jenis postingan, baik yang berupa, foto, video, blog, atau lainnya. Konten adalah alat pemasaran yang bertugas untuk hook the attention.

Oleh karena itu, membuat konten yang berkualitas adalah wajib! Namun, selain memperhatikan aspek estetik dan psikologis, dunia digital marketing juga memiliki pakem-pakem yang bersifat technical. Seperti Search Engine Optimization (SEO) dan Search Engine Marketing (SEM) yang membutuhkan pengetahuan dan keahlian khusus untuk memahaminya.


7. Tanggapi Umpan Balik dari Pelanggan


Kamu boleh fokus dan serius menggarap berbagai saluran digital untuk mendapat lebih banyak atensi. Namun, pastikan untuk tidak mengabaikan umpan balik pelanggan yang masuk. Bagaimanapun ini insight berharga untuk bisnis.

Bahkan kalau perlu, tugaskan customer service yang khusus untuk memberikan layanan pelanggan. Misalnya untuk merespon ulasan yang masuk, menjawab pertanyaan pelanggan, hingga menyelesaikan masalah yang dihadapi pelanggan. 

Kamu juga bisa mempertimbangkan Chatbots yang dapat memberikan jawaban atas pertanyaan umum.


8. Kembangkan Email Marketing


Meskipun media sosial dan saluran pemasaran digital lainnya sudah sangat menggeliat, sampai hari ini email marketing masih menjadi bagian mendasar dari setiap strategi pemasaran digital.

Berapapun usianya, hampir semua orang menggunakan email. Ini artinya kamu memiliki peluang untuk memperluas jangkauan dan target dengan demografi dan latar belakang yang lebih variatif. 

Contoh email marketing adalah buletin bulanan, promosi, dan berita. Lewat cara ini, kamu bisa mempersonalisasi pesan yang dikirimkan pada pelanggan.


9. Bekerja Sama dengan Influencer Lokal


Dilihat dari jumlah follower, influencer terbagi menjadi beberapa kelas. Mulai dari nano influencer sampai mega influencer

Nah, sebagai pemilik bisnis UMKM kamu bisa memilih kelas influencer yang sesuai dengan budget yang kamu miliki. Sebagai langkah awal, kamu bisa menggandeng influencer lokal yang relevan dan memiliki target audiens yang selaras untuk meningkatkan publisitas bisnismu.


10. Gunakan Digital Ads


Kalau kamu punya anggaran yang lebih besar, kamu bisa memanfaatkan iklan digital di Google atau platform media sosial lainnya untuk menjangkau audiens yang lebih besar lagi. 

Sama seperti SEO yang butuh keterampilan teknis, kamu juga perlu memahami beberapa hal teknis untuk beriklan digital. Misalnya dengan memilih kata kunci, menentukan target yang spesifik, dan lain sebagainya. 

Itulah 10 strategi digital marketing aplikatif yang bisa kamu implementasikan untuk mendorong penjualan UMKM.

Nah, kalau untuk urusan administrasi bisnis, kamu selalu bisa mengandalkan  Labamu yang menyediakan berbagai fitur untuk mengoptimalkan dan memonitor proses bisnis UMKM kamu. 

Untuk cari tahu penawaran terbaiknya, segera kunjungi website resmi Labamu



bottom of page