Perhitungan Biaya Produksi: Definisi, Manfaat, Komponen Biaya, dan Caranya
9 September 2024
Bagikan Artikel Ini
Perhitungan biaya produksi mutlak diperlukan untuk mengetahui pasti berapa biaya produksi yang dikeluarkan sehingga sebagai pemilik bisnis, kamu bisa menentukan strategi bisnis yang tepat. Alasannya tentu tidak jauh-jauh dari cuan.
Bagaimanapun, tujuan utama bisnis adalah profitabilitas. Maka dari itu, penting untuk mengetahui bagaimana cara membangun dan mengelola bisnis yang menguntungkan. Salah satunya dengan memperhitungkan biaya produksi.
Nah, karena perhitungan biaya produksi cukup kompleks dan ada beberapa komponen yang harus diperhatikan, kamu harus baca artikel ini sampai selesai. Simak, ya!
Apa Itu Biaya Produksi?
Mengutip laman Investopedia, biaya produksi mengacu pada seluruh biaya yang dihadapi bisnis dalam memproduksi suatu produk atau menyediakan layanan, baik yang dikeluarkan secara langsung maupun tidak langsung.
Biaya produksi sendiri dapat mencakup berbagai pengeluaran, seperti upah tenaga kerja, bahan baku, perlengkapan produksi habis pakai, hingga biaya overhead.
Mengapa Penting Menghitung Biaya Produksi?
Mengetahui berapa nominal biaya yang dikeluarkan selama proses produksi akan menghindarkan bisnismu dari kemungkinan kerugian.
Pasalnya, perhitungan biaya produksi ini nantinya bisa kamu jadikan acuan dalam menetapkan harga jual.
Untuk selengkapnya, berikut adalah alasan kenapa kamu perlu menghitung biaya produksi. Yuk, simak!
Menghitung biaya produksi merupakan aspek penting dalam menyusun laporan keuangan
Mencegah pemilik usaha mengalami kerugian akibat biaya yang tidak terkendali
Membantu perusahaan untuk mengevaluasi keuntungan dan kerugian, serta mencegah fraud
Membantu bagian pengadaan dalam memilih dan menjalin kerja sama dengan supplier
Mengevaluasi produk dan meningkatkan kualitas bahan baku
Membantu perusahaan menentukan harga jual yang tepat
Menciptakan efisiensi dalam proses produksi
Menjadi sumber data yang relevan untuk pengambilan keputusan di masa depan
Baca Juga: Pesta Cuan 9.9 Labamu: Menangkan Motor Yamaha Fazzio
Komponen-komponen dalam Perhitungan Biaya Produksi
Telah disebutkan di atas, bahwa komponen-komponen biaya produksi tersusun atas beberapa biaya. Berikut ini adalah biaya utama yang perlu kamu pahami sebelum melakukan perhitungan biaya produksi.
1. Biaya Bahan Langsung
Biaya bahan langsung atau direct material cost adalah biaya bahan baku yang berhubungan langsung dengan kegiatan produksi untuk menghasilkan produk. Bahan-bahan ini nantinya akan diolah menjadi produk yang memiliki nilai tukar dan jenis biaya ini bisa langsung ketahui berapa nominalnya.
Contohnya pada toko roti. Bahan baku langsungnya adalah tepung, telur, mentega, gula, dan bahan-bahan lain yang langsung digunakan dalam proses pembuatannya.
2. Biaya Tenaga Kerja Langsung
Biaya tenaga kerja langsung atau direct labor cost adalah upah, gaji, tunjangan, bonus, bahkan asuransi yang dibayarkan kepada karyawan yang berkaitan langsung dengan proses produksi.
Contohnya, gaji pegawai toko roti, gaji pegawai yang bekerja di dapur produksi, dan lain sebagainya.
3. Biaya Overhead
Biaya overhead atau overhead cost adalah komponen biaya produksi yang tidak ada kaitannya dengan kegiatan produksi secara langsung.
Namun, biaya ini tetap dikeluarkan karena turut mendukung proses produksi meskipun secara tidak langsung.
Berikut adalah tiga jenis biaya yang termasuk dalam biaya overhead, yaitu:
Biaya bahan tidak langsung atau indirect material cost adalah semua biaya bahan tertentu yang digunakan dalam proses produksi.
Namun tidak secara langsung terlihat pada produk yang dihasilkan. Misalnya, minyak untuk menggoreng, biaya kemasan plastik, cairan pembersih untuk peralatan dan mesin, dan lain sebagainya.
Biaya tenaga kerja tidak langsung atau indirect labor cost adalah biaya tenaga kerja yang sama sekali tidak berhubungan dengan proses produksi tapi peranannya juga penting.
Misalnya, karyawan bagian quality control, tim purchasing yang membantu proses pengadaan bahan baku, tim penjualan, hingga bagian sekuriti.
Biaya overhead lainnya (other overhead cost) yang meliputi biaya-biaya lain, seperti biaya sewa gedung, depresiasi mesin, biaya pengiriman bahan baku, utilitas (air, listrik, gas), dan sebagainya.
Kalau dituliskan dalam rumus, maka biaya overhead bisa dihitung dengan cara sebagai berikut:
Total Biaya Overhead = Biaya Bahan Tidak Langsung + Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung + Biaya Overhead Lainnya
Cara Perhitungan Biaya Produksi
Seperti yang disebutkan sebelumnya, proses produksi menimbulkan biaya langsung dan biaya tidak langsung.
Biaya langsung mencakup seluruh biaya yang terlibat langsung dalam proses produksi sementara biaya tidak langsung adalah biaya-biaya yang mendukung proses produksi secara indirect.
Dengan begitu, perhitungan biaya produksi dapat dilakukan dengan menjumlahkan total biaya yang telah disebutkan di atas. Berikut rumusnya:
Total Biaya Produksi = Biaya Bahan Langsung + Biaya Tenaga Kerja Langsung + Total Biaya Overhead
Sementara, untuk menentukan harga pokok produk per unit, kamu perlu membagi total biaya produksi dengan jumlah unit yang diproduksi pada periode yang dicakup oleh biaya tersebut.
Harga Pokok per Unit = Total Biaya Produksi : Jumlah Unit yang Diproduksi
Contoh Perhitungan Biaya Produksi Jus Buah
Bu Untung dan Pak Untung membuka bisnis baru bernama Healthy Juice yang menjual aneka jus buah dan sayur. Karena perlu menentukan harga jual yang tepat, Bu Untung dan Pak Untung harus menghitung biaya produksinya terlebih dahulu berbekal informasi berikut ini:
Total biaya untuk membeli aneka buah dan sayur, gula, air, dan es batu adalah Rp 4.500.000,00 per bulan.
Total biaya yang dikeluarkan untuk membayar upah karyawan produksi adalah Rp 750.000,00 dan saat ini mereka dibantu 3 orang karyawan.
Total biaya tidak langsung yang dikeluarkan untuk membayar kemasan, tenaga pemasaran, dan biaya lain-lain adalah Rp 10.000.000,00 per bulan.
Dengan biaya-biaya di atas, Healthy Juice mampu memproduksi 1.000 boto jus. Kira-kira berapa harga jual per botolnya kalau Pak Untung dan Bu Untung menghendaki margin keuntungan 20%?
Menghitung Total Biaya Produksi
Total Biaya Produksi = 4.500.000 + (3 x 750.000) + 10.000.000
= Rp 16.750.000,00
Menghitung Harga Pokok per Unit
Harga Pokok per Unit = 16.750.000 : 1.000
= Rp 16.750
Menghitung Harga Jual Produk
Harga Jual Produk = Harga Pokok per Unit + (Harga Pokok per Unit x Persentase Margin Keuntungan)
= 16.750 + (20% x 16.750)
= 16.750 + 3.350
= Rp 20.100,00
Dengan begitu, Pak Untung dan Bu Untung harus menjual per botol jus dengan harga senilai Rp 20.100,00 untuk mendapatkan profit margin yang diinginkan. Tentu strategi penetapan harga ini harus diiringi dengan strategi bisnis lainnya agar target tersebut bisa tercapai.
Sekian informasi mengenai perhitungan biaya produksi. Semoga informasi ini sama membantunya seperti Labamu yang menyediakan banyak fitur pilihan untuk mendukung bisnis UMKM yang kamu jalankan. Yuk, buruan download aplikasinya lewat Google Play atau App Store dan dapatkan manfaatnya!