Jenis-Jenis Wiraswasta dan Bedanya dengan Wirausaha, Jangan Sampai Salah!
22 Oktober 2024
Bagikan Artikel Ini
Wiraswasta memainkan peran yang krusial untuk negara di sektor ekonomi, terlebih dari sektor bisnis mikro, kecil, maupun menengah atau bisnis UMKM. Meski begitu, menjadi seorang wiraswasta tidak bisa dibilang mudah. Kamu harus mengetahui apa saja jenis-jenis wiraswasta karena bidang bisnis ini sangat luas.
Artikel ini akan membahas mengenai wiraswasta secara mendetail, termasuk pengertian, jenis-jenisnya, contohnya, dan apa perbedaannya dengan wirausaha. Kalau kamu berminat untuk bekerja sebagai wiraswasta, pastikan untuk membaca artikel ini, ya!
Apa itu Wiraswasta?
Jika dilihat dari aspek etimologinya, wiraswasta tersusun atas kata “wira” yang memiliki arti berani atau utama, dan “swasta” yang berarti berdiri sendiri. Apabila diartikan secara keseluruhan, wiraswasta adalah berani berdiri dengan mengandalkan kekuatan sendiri.
Kalau dikaitkan dengan bisnis, arti dari wiraswasta sebenarnya tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Kata ini mengacu pada seseorang yang melakukan usaha atau pekerjaan secara mandiri karena tidak adanya atasan.
Dalam aktivitas operasionalnya, seorang wiraswasta umumnya akan berfokus menaikkan nilai dan manfaat usaha. Supaya bisa sukses, wiraswasta harus mempunyai beberapa karakteristik ini:
Berdedikasi dan memiliki disiplin tinggi dalam bekerja.
Mempunyai passion yang kuat untuk mengembangkan bisnis.
Punya rasa percaya diri yang tinggi.
Tidak takut untuk mengambil risiko.
Berorientasi pada masa depan dan mampu membuat strategi yang jelas.
Jenis-Jenis Wiraswasta
Tahukah kamu, secara umum ternyata ada beberapa jenis-jenis wiraswasta. Berikut ini masing-masing penjelasannya:
1. Wiraswasta inisiatif (initiative entrepreneur)
Apakah kamu pernah bertemu dengan seorang wiraswasta yang menjalankan usahanya melalui banyak inisiatif? Jika iya, maka wiraswasta tersebut bisa dikatakan sebagai seorang wiraswasta inisiatif atau initiative entrepreneur.
Mudahnya, wiraswasta inisiatif mempunyai inisiatif dalam memanfaatkan berbagai inovasi yang telah ditemukan sebelumnya.
2. Wiraswasta inovatif (innovating entrepreneur)
Jenis-jenis wiraswasta selanjutnya adalah wiraswasta inovasi atau innovating entrepreneur. Umumnya, wiraswasta kategori ini senang membuat inovasi baru atau melakukan banyak uji coba yang melibatkan pihak lain.
Hal menarik dari wiraswasta ini adalah mereka sangat senang untuk mengambil banyak kesempatan yang datang.
3. Wiraswasta fabian (fabian entrepreneur)
Berkebalikan dari wiraswasta inovatif, wiraswasta fabian justru kerap kali merasa ragu saat menjalankan bisnisnya. Wiraswasta dalam kategori ini cenderung lebih berhati-hati ketika mengambil kebijakan atau keputusan bisnis.
Biasanya, mereka akan mengadaptasi jenis bisnis lain yang sudah sukses dan menguntungkan dan mencoba memodifikasi bisnis tadi sehingga tidak terkesan meniru.
4. Done entrepreneur
Ketika melihat adanya peluang, wiraswasta satu ini akan berupaya untuk dapat mengubah peluang tersebut menjadi suatu inovasi. Supaya bisa mendapatkan hasil yang sesuai dengan keinginan, mereka biasanya memerlukan dukungan dan motivasi yang positif.
Contoh Wiraswasta
Supaya bisa mendapatkan gambaran yang lebih mendetail tentang wiraswasta, kamu bisa memperhatikan beberapa contoh wiraswasta yang cukup banyak diminati berikut ini.
Bisnis fashion, seperti pakaian, sepatu, tas, atau aksesori. Buat bisnismu unik dengan menyediakan jasa desain dan jahit.
Bisnis makanan dan minuman, seperti minuman kekinian atau camilan. Selalu perhatikan kualitas dan berikan pelayanan yang profesional untuk menarik minat para pelanggan baru.
Bisnis teknologi, misalnya jasa digital marketing, analisis data, desain aplikasi atau website.
Bisnis jasa, seperti fotografi, servis kendaraan, laundry, atau rias.
Bisnis otomotif, misalnya jasa sewa kendaraan, bengkel, atau logistik.
Kecantikan, contohnya jasa spa, relaksasi, kosmetik, perawatan tubuh, rambut, atau muka.
Beda Wiraswasta dan Wirausaha
Selain wiraswasta, kamu sudah pasti tidak asing dengan wirausaha. Namun, tahukah kamu kalau wiraswasta dan wirausaha itu tidak sama? Berikut ini beberapa aspek yang menjadi pembeda keduanya:
1. Fokus utama
Biasanya, fokus utama dari wiraswasta adalah meningkatkan nilai produk sehingga mereka lebih memilih pekerjaan dengan waktu yang lebih singkat. Misalnya, pekerja lepas atau freelancer untuk proyek fotografi, desain, atau kepenulisan selama rentang waktu tertentu.
Sementara itu, wirausaha lebih berfokus pada semua aspek bisnis, mulai dari menyusun rencana, strategi, melakukan analisis target audiens dan pasar, pemasaran dan promosi, pengembangan produk, sampai evaluasi. Inilah sebabnya, aktivitas bisnis untuk wirausaha juga terbilang lebih panjang waktunya.
2. Skala bisnis
Oleh karena hanya melakukan proyek untuk periode yang terbilang singkat, wiraswasta umumnya mempunyai skala bisnis yang tidak besar. Meski demikian, skala bisnis ini bukan tidak mungkin mengalami peningkatan jika menerima proyek yang lebih banyak.
Di sisi lain, wirausaha memiliki skala bisnis yang cenderung meningkat seiring dengan jumlah target yang berhasil dicapai.
3. Sumber pendanaan (modal)
Dalam melakukan operasional bisnis, biasanya wiraswasta memanfaatkan modal maupun aset pribadi. Sebenarnya, hal serupa juga bisa terjadi pada wirausaha. Akan tetapi, sering kali wirausaha juga terlibat langsung dalam aktivitas operasional sehingga memerlukan modal yang lebih besar.
Alhasil, tak jarang wirausaha melakukan pinjaman kepada pihak lain, seperti pembiayaan atau bank.
4. Tingkat risiko
Wirausaha mempunyai tingkat risiko yang bisa dibilang lebih besar ketimbang wiraswasta. Ini karena kegiatan wirausaha yang cenderung lebih banyak, terlebih dengan visi yang sifatnya jangka panjang. Dengan begitu, pengorbanan wirausahawan pun lebih besar jika bisnis yang dilakukan tidak dapat memenuhi target.
5. Inovasi
Dengan membawa visi yang singkat, wiraswasta memiliki inovasi yang lebih tradisional dibandingkan dengan wirausaha. Sebab, mereka hanya berfokus pada proyek yang didapat saat ini untuk waktu tertentu.
Sementara itu, wirausaha dengan visi jangka panjang akan lebih sering mencari inovasi baru sehingga bisnis tetap mampu bersaing.
6. Sistem manajemen
Sebagian besar wiraswasta akan bekerja secara mandiri sehingga sistem manajemen bisnis juga lebih sederhana. Ini sebenarnya tidak jauh berbeda dengan wirausaha yang seringnya dimulai secara mandiri.
Namun, apabila bisnis telah berkembang lebih besar, bukan tidak mungkin pemilik akan memerlukan bantuan orang lain atau karyawan baru agar operasional bisnis tetap berjalan lancar. Oleh karena itu, diperlukan sistem manajemen yang terarah sehingga sumber daya manusia yang ada dapat dimanfaatkan dengan optimal.
Bagaimana, tertarik untuk menjadi wirausaha atau wiraswasta? Selain mencari modal dan memiliki ide bisnis yang baik, kamu juga harus mampu mengoptimalkan operasional bisnis yang dijalankan. Dengan begitu, keuntungan pun akan menjadi lebih maksimal.
Tidak sulit, kamu bisa memanfaatkan aplikasi Labamu. Fitur-fitur pada aplikasi ini dapat membuatmu lebih mudah mengatur bisnis, seperti QR Menu, Atur Bahan Baku, POS Kasir, hingga membuat Tagihan dan Laporan. Yuk, pakai Labamu sekarang!