Begini Contoh Perencanaan Usaha Makanan dan Tips Membuatnya
20 September 2024
Bagikan Artikel Ini
Kamu tentu telah memahami dengan baik kalau bisnis tidak akan bisa berjalan dengan baik tanpa adanya rencana, termasuk dalam bisnis kuliner.
Namun, dengan melihat seperti apa contoh perencanaan usaha makanan, kamu bisa mengetahui apa tujuan dan arah bisnis yang sedang atau hendak kamu jalankan.
Meski begitu, kamu pun sadar kalau rencana bisnis juga tidak bisa menjadi garansi kalau bisnis akan sukses. Hanya, adanya perencanaan bisnis atau business plan dapat membantu kamu mengelola usaha sehingga bisa sejalan dengan tujuan.
Tips Membuat Perencanaan Usaha Makanan
Bisnis kuliner menjadi salah satu jenis bisnis yang banyak peminat dan tidak ada habisnya. Meski begitu, persaingan juga tidak kalah ketatnya, dan inilah alasannya mengapa kamu perlu membuat perencanaan usaha.
Memang benar, kamu bisa mengikuti langkah dari bisnis yang sudah ada lebih dulu, ini juga tidak menjadi persoalan. Akan tetapi, kamu tetap harus melakukan inovasi baru yang tentu bisa dilihat sebagai keunggulan dan ciri khas bisnismu.
Selain itu, business plan juga membuat kamu jadi mempunyai beberapa solusi alternatif saat nanti menemui kendala. Berikut ini tips yang bisa kamu coba lakukan ketika membuat perencanaan usaha di bidang kuliner:
1. Melakukan Riset
Hal pertama yang harus kamu lakukan ketika membuat rencana bisnis adalah melakukan riset. Bisa dikatakan, riset adalah dasar yang tidak boleh kamu lewati sebelum menjalankan bisnis. Bentuk riset pun variatif, seperti riset produk, harga, pasar, target, hingga riset pada pesaing.
2. Membuat Profil Usaha
Profil usaha atau bisnis juga menjadi aspek penting dalam merencanakan bisnis. Sebab, hal ini dapat membantu memberikan penjelasan singkat yang berkaitan dengan bidang dan keunggulan usahamu, tidak terkecuali gambaran rencana usahamu.
Dalam profil usaha atau bisnis, biasanya disertakan pula visi dan misi yang ingin dicapai dan hendak dipilih. Tuliskan apa yang menjadi keunggulan bisnismu sehingga bisa menarik lebih banyak minat dari para investor.
3. Detail Produk
Tips berikutnya adalah memberikan penjelasan yang jelas dan detail tentang produk atau layanan yang kamu tawarkan.
Melalui penjelasan yang kamu berikan, pihak yang terlihat menjadi lebih mudah mendapatkan gambaran potensi dan peluang bisnis ke depannya, apa saja inovasi yang dipunyai, penyelesaian setiap masalah, dan bagaimana cara supaya bisa tetap bersaing.
4. Tentukan Target Pasar
Sekarang, kamu sudah punya penjelasan produk. Selanjutnya, kamu harus menentukan siapa target pasar untuk bisnismu. Sebisa mungkin, sesuaikan target ini dengan harga dan kualitas produk.
Melalui target pasar yang sesuai, produk maupun layanan yang kamu punya bisa diterima dengan lebih mudah. Tidak hanya itu, target pasar juga membantu kamu mengembangkan bisnis dengan lebih efektif dan efisien.
5. Tetapkan Anggaran
Ini merupakan aspek yang paling berhubungan dengan kapabilitas operasional bisnismu. Lakukan perhitungan secara detail terkait modal awal, pembelanjaan bahan baku dan alat, biaya untuk operasional lainnya, dan gambaran keuntungan yang bisa didapatkan.
Buat catatan semua uang yang masuk dan keluar dengan rapi dan detail sehingga kamu akan lebih mudah untuk melakukan evaluasi nantinya.
6. Strategi dan Tim
Kamu mungkin saja bisa mengerjakan semua aktivitas operasional di awal bisnis baru berjalan. Akan tetapi, lebih baik apabila kamu punya tim yang kompeten dan memiliki visi dan misi yang sejalan denganmu dalam mengembangkan bisnis sekaligus promosi.
Tak hanya tim untuk manajemen, tetapi juga tim untuk pemasaran yang memiliki strategi dan ide yang mumpuni untuk bisa mendatangkan pelanggan dan keuntungan.
Peran serta tim dan strategi yang kamu pakai untuk melakukan bisnis akan menjadi penentu tingkat efektivitas pencapaian tujuan.
7. Investor
Tips terakhir adalah memilih calon investor untuk pengembangan bisnis. Hal ini juga tidak kalah pentingnya karena investor juga harus memiliki tujuan yang sama denganmu.
Pastikan kamu mempelajari dan mencatat dengan detail alur kerja sama yang nantinya digunakan bersama dengan investor.
Contoh Perencanaan Usaha Makanan/Kuliner
Agar lebih memahami gambaran tentang business plan, berikut ini contoh perencanaan usaha makanan yang bisa kamu perhatikan. Misalnya, kamu hendak membuka bisnis katering sehat.
1. Struktur Bisnis
Sebut saja nama kateringmu adalah Makan Sehat. Struktur usahanya bisa berupa nama bisnis, bentuk bisnis, jenisnya (apakah makanan berat atau camilan atau kue), dan alamat bisnis.
2. Visi dan Misi
Selanjutnya visi dan misi bisnis, tuliskan dengan jelas apa yang menjadi visi bisnismu, berikan pula gambaran misi yang hendak kamu capai.
Misalnya, Makan Sehat memiliki visi untuk membantu meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya mengonsumsi makanan sehat.
Sementara itu, misi yang kamu bawa adalah menghadirkan menu sehat yang sesuai dengan kondisi setiap individu.
3. Gambaran Bisnis
Bagian ini menjelaskan dengan detail bisnis yang kamu jalankan. Misalnya, Makan Sehat menjadi bisnis kuliner yang khusus menawarkan menu sehat harian.
Jelaskan pula tahapan proses produksi dan pemasaran yang dipilih, dan bagaimana operasional bisnis tersebut berlangsung, apakah kamu melakukannya sendiri atau bersama orang lain.
4. Target Pasar
Contoh perencanaan usaha makanan juga tidak luput dari target pasar. Dalam hal ini, bisnis Makan Sehat menyasar semua masyarakat, baik anak maupun dewasa, tidak terkecuali lansia.
Sebab, setiap orang berhak untuk mendapatkan makanan sehat sesuai dengan kondisi tubuh masing-masing.
5. Keunggulan dan Kelemahan
Kemudian, lakukan analisis SWOT terkait bisnismu. Cari apa yang menjadi kekuatan yang tidak dimiliki pesaing, apa yang menjadi kelemahan, apa saja ancaman yang mungkin muncul, dan bagaimana peluang bisnis ini.
6. Proses Produksi
Kemudian, proses produksi bisnis Makan Sehat. Setiap menu dibuat dari bahan organik dan berkualitas, termasuk daging, sayuran, telur, dan bahan lainnya.
Proses pembuatan atau pengolahan setiap menu makanan juga dipastikan higienis, termasuk pengemasan yang kedap sehingga meminimalisir terjadinya kontaminasi.
7. Strategi Marketing
Terakhir adalah strategi marketing yang digunakan untuk promosi. Misalnya, Makan Sehat memanfaatkan pemasaran secara daring melalui media sosial, termasuk Facebook, TikTok, X (Twitter), dan Instagram. Promosi dilakukan dengan memberikan potongan harga untuk 10 pelanggan pertama, atau pemesanan dengan total belanja Rp50 ribu.
Jadi, kamu sudah mendapatkan gambaran melalui contoh perencanaan usaha makanan di atas. Langkah selanjutnya, kamu perlu menggunakan tools yang tepat untuk memastikan bisnis berjalan optimal, salah satu rekomendasinya adalah Labamu.
Labamu menawarkan berbagai fitur unggulan yang dapat membantu kelancaran bisnis, seperti POS Kasir, Atur Bahan Baku, QR Menu, hingga Laporan. Melalui Labamu, pemilik bisnis bisa menghadapi segala tantangan dengan percaya diri.