Apa Itu Waralaba: Istilah, Jenis, dan Keunggulannya
17 Juli 2024
Bagikan Artikel Ini
Memulai usaha dari nol bukan perkara mudah. Ada banyak hal yang perlu dikerjakan dan dipersiapkan. Sebagian orang memilih “jalan pintas” dengan membeli merek waralaba.
Alasannya, selain sudah memiliki reputasi yang kuat, waralaba juga memberikan dukungan yang dibutuhkan. Nah, supaya Sahabat Labamu lebih tahu apa itu waralaba, jenis-jenisnya, dan apa kekurangan serta kelebihannya, simak artikel berikut!
Apa Itu Waralaba?
Menurut International Franchise Association, waralaba atau franchise adalah metode pendistribusian produk atau jasa yang melibatkan pemilik waralaba (franchisor) dan penerima waralaba (franchisee).
Secara teknis, sebagai pemilik merek dagang, franchisor akan memberikan hak pada franchisee untuk menggunakan merek tersebut dalam menjalankan usahanya setelah membayar biaya awal dan sejumlah royalty fee pada setiap periode waktu tertentu.
Istilah-istilah yang Digunakan dalam Waralaba
Dalam dunia waralaba ada sejumlah istilah yang sering digunakan. Supaya kamu nggak bingung membedakannya, yuk simak definisinya berikut ini.
Franchisor atau pemilik waralaba adalah orang atau badan usaha yang menjual hak bisnisnya kepada pihak lain untuk memperluas dan mendistribusikan bisnis tersebut.
Franchisee atau penerima waralaba adalah orang atau badan usaha yang membeli dan menerima hak bisnis dari franchisor.
Franchise agreement adalah perjanjian atau kontrak kerja antara franchisor dan franchisee, yang isinya memuat hak dan kewajiban masing-masing pihak dalam menjalankan usaha franchise.
Franchise Offering Circular (FOC) adalah dokumen pengungkapan (disclosure document) yang diberikan oleh franchisor kepada calon franchisee untuk dipelajari sebelum mereka menandatangani franchise agreement.
Dokumen ini berisi informasi lengkap mengenai franchisor dan sistemnya. FOC harus dipelajari dalam kurun waktu tertentu dan selama masa itu franchisor tidak diijinkan untuk “memengaruhi” franchisee untuk menandatangani perjanjian waralaba.
Franchise fee adalah biaya awal yang harus dibayarkan oleh franchisee kepada franchisor agar dapat mengoperasikan franchise. Biaya ini bisa dianggap sebagai biaya pembelian hak waralaba.
Royalty fee adalah biaya yang dibayarkan oleh franchisee kepada franchisor sebagai bentuk bagi hasil selama masa perjanjian waralaba berlaku.
Transfer fee adalah biaya yang terjadi ketika franchisee menjual hak waralabanya kepada pihak ketiga. Dalam kondisi ini, pihak ketiga tidak perlu membayar franchise fee secara penuh.
Jenis-jenis Waralaba
Setelah mengetahui apa itu waralaba dan istilah-istilah yang sering digunakan dalam bisnisnya, kamu juga perlu tahu jenis-jenisnya jika dilihat dari beberapa kategori.
Misalnya jenis waralaba menurut model bisnis, perjanjian, dan kepemilikannya seperti berikut ini:
Jenis Waralaba Menurut Model Bisnisnya
Job franchise adalah waralaba berskala kecil dan biasanya berbasis rumahan. Dalam konteks ini, franchisee pada dasarnya membeli pekerjaan atau peran bisnis dari franchisor. Contoh: cleaning service, event planning, dan tukang kebun panggilan
Product distribution franchise adalah jenis waralaba di mana franchisor memberi hak pada franchisee untuk menjual produknya. Dalam hal ini, franchisor bisa memperluas distribusinya tanpa menanggung biaya penambahan outlet. Sementara franchisee bisa memanfaatkan reputasi merek yang sudah terbangun. Contoh: pom bensin, depo air isi ulang, dan dealer motor.
Business format franchise adalah jenis waralaba dimana franchisor tidak hanya menjual produk, layanan, dan merek dagangnya pada franchisee, tapi juga keseluruhan sistem untuk menjalankan bisnis. Contoh: restoran cepat saji, fitness center, dan toko retail
Investment franchise sebenarnya mirip dengan business format franchise, tapi memerlukan lebih banyak uang untuk memulainya. Sebab dalam jenis waralaba ini, peran franchisee mirip dengan investor dan mereka mungkin tidak terlibat dalam kegiatan operasional harian karena franchisor sudah mempekerjakan tim manajemen untuk menjalankannya. Contoh: hotel dan resort, theme park, dan konsultan bisnis.
Conversion franchise mengacu pada model waralaba di mana bisnis yang sudah ada dan dimiliki secara independen bergabung dengan jaringan waralaba yang lebih besar. Kemudian mereka mengubah merek dan operasionalnya seperti milik franchisor. Contoh: agen real estate, minimarket, dan salon.
Management franchise adalah model waralaba di mana franchisee memberikan keahlian manajemen dan operasionalnya dalam penyediaan produk atau layanan. Sementara franchisor menyediakan kerangka bisnis, merek, dan dukungan operasional sehingga keduanya bisa mencapai kesuksesan bersama. Contoh: hotel, ritel besar, dan chain restaurant.
Manufacturer franchise adalah jenis waralaba di mana franchisee mendapat lisensi untuk memproduksi produk dan mendistribusikannya di bawah nama merek franchisor. Contoh: perusahaan F&B, peralatan elektronik, dan bisnis pakaian.
Jenis Waralaba Menurut Perjanjiannya
Single unit franchise adalah jenis waralaba di mana franchisee hanya diberi hak untuk mengoperasikan satu unit bisnis saja. Sementara franchisor akan memberikan dukungan, pelatihan, hingga pemasaran yang diperlukan untuk membuatnya berhasil. Contoh: hotel dan ritel.
Multi unit franchise adalah jenis waralaba di mana franchisee diberi hak untuk mengoperasikan beberapa unit bisnis. Model ini bertujuan untuk memastikan bahwa pelanggan bisa merasakan tingkat konsistensi yang sama di mana pun mereka berkunjung. Contoh: restoran fast food.
Area development adalah jenis waralaba di mana franchisee diberi hak untuk mengembangkan wilayah geografis tertentu. Caranya dengan membuka unit waralaba dalam jumlah dan jangka waktu tertentu. Namun dalam prosesnya, franchisee tidak berhak menunjuk sub-franchisee, mereka harus menangani sendiri pengembangan area dan pengoperasian setiap unitnya.
Master franchise adalah jenis waralaba di mana franchisee diberi hak untuk mengembangkan unit bisnis dengan merekrut, melatih, dan mendukung sub-franchisee. Dalam konteks ini, master franchisee akan bertindak mewakili franchisor dan bertanggung jawab mengembangkan bisnis dalam wilayah tertentu.
Jenis Waralaba Menurut Kepemilikannya
Company-Owned, Company-Operated (COCO) adalah model waralaba di mana franchisor secara langsung memiliki dan mengoperasikan gerainya. Secara teknis, tidak ada pewaralaba independen yang terlibat.
Company-Owned, Franchise-Operated (COFO) adalah model waralaba yang lebih kolaboratif dimana franchisor mempertahankan kepemilikan unit waralaba tapi mendelegasikan kegiatan operasionalnya pada franchisee.
Franchise-Owned, Franchise-Operated (FOFO) adalah model waralaba di mana franchisor memiliki dan mengoperasikan unit waralaba di bawah merek dagang miliki franchisor.
Franchise-Owned, Company-Operated (FOCO) adalah model waralaba di mana franchisee memiliki unitnya tapi kegiatan operasionalnya dilakukan oleh pihak franchisor.
Keunggulan dan Kekurangan Franchise
Seperti model bisnis lainnya, bisnis waralaba juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Berikut beberapa di antaranya:
Keunggulan Franchise
Model bisnis yang digunakan sudah teruji dan dipastikan berhasil.
Mendapatkan pengakuan merek, reputasi, dan sistem kerja yang sudah terbentuk.
Mendapatkan pelatihan dan dukungan operasional.
Memberikan manfaat jaringan bisnis yang lebih luas.
Memiliki peluang sukses yang lebih besar dan bisnis lebih cepat berkembang.
Kekurangan Waralaba
Membayar biaya awal (franchise fee) yang besar serta royalty fee yang berkelanjutan.
Penerima waralaba tidak memiliki kendali atas wilayah atau kreativitas dalam bisnisnya.
Kinerja buruk dari franchisee lain bisa menurunkan reputasi bisnis waralaba lainnya.
Tidak ada jaminan sukses meski memanfaatkan reputasi yang sudah terbentuk.
Sekian informasi mengenai apa itu waralaba dan segala hal yang perlu kamu tahu. Apapun pilihan bisnismu nanti, selalu hadirkan Labamu dalam setiap perjalananmu.
Dengan satu aplikasi saja, semua urusan dokumentasi transaksi dan administrasi bisa dikelola. Yuk, segera download aplikasinya lewat Google Play atau App Store!