Apa Itu Point Of Purchase? Kenali Manfaat dan Tips Membuatnya
2 Juli 2024
Bagikan Artikel Ini
Di saat popularitas belanja di e-commerce semakin meningkat, tantangan toko ritel agar tetap ramai pembeli juga semakin besar. Nah, Point of Purchase (POP) ini bisa menjadi jalan keluarnya. Apa itu?
Toko retail tidak boleh meremehkan tampilan POP karena inilah yang menjadi faktor pembelian impulsif dari pelanggan. Cara ini tentu saja akan menghasilkan lebih banyak keuntungan.
Jadi, Apa Itu Point of Purchase?
Dalam istilah di bahasa Indonesia, Point of Purchase disebut juga dengan titik pembelian.
Ini adalah istilah pemasaran yang digunakan untuk menggambarkan area tempat penjual menempatkan materi promosi atau pemasarannya.
POP merupakan area yang jadi tempat sebagian besar pelanggan akan menemukan produk yang ingin dibelinya. Jadi, menempatkan barang-barang promosi di sana dapat meningkatkan peluang untuk ikut dibeli.
POP seperti penawaran khusus, demo produk, dan promosi penjualan, yang ditempatkan secara strategis di toko, akan menarik perhatian pembeli sehingga kemungkinan dibeli menjadi lebih besar.
Jenis-Jenis Point of Purchase
Ada tiga jenis POP yang bisa digunakan penjual, yaitu:
Sementara. Tampilan POP yang bertahan hanya beberapa bulan karena dibuat dengan bahan murah. Biasa digunakan untuk promosi atau diskon produk musiman.
Semipermanen. Dikenal sebagai tampilan off-shelf atau tampilan sekunder, POP ini bertahan antara tiga bulan hingga satu tahun. Umumnya, tampilan memiliki kualitas desain yang lebih baik.
Permanen. Seperti namanya, tampilan POP ini dapat bertahan beberapa tahun dan biasanya hanya brand-brand besar dengan produk populer yang menggunakannya.
Manfaat Point of Purchase di Toko
Setelah mengetahui apa itu Point of Purchase, berikut adalah manfaat yang akan dirasakan penjual jika melakukan teknik pemasaran ini.
1. Menarik Perhatian Pelanggan
Ini adalah manfaat terbesar tampilan POP. Jika kemasan produk tidak bisa meyakinkan pelanggan untuk membeli, tentu tampilan POP yang lebih besar dan lebih menarik secara visual bisa melakukannya.
2. Mengedukasi Pembeli
Dengan POP, penjual dapat lebih mengedukasi pembeli tentang kualitas produknya yang berbeda dari yang lainnya. Toko jadi bisa memberikan informasi yang lebih mendalam.
3. Menargetkan Pembeli yang Impulsif
Tampilan POP mampu menjadi alat yang efektif untuk menargetkan pembeli impulsif, apalagi jika mereka mungkin belum tahu apa yang ingin dibeli.
4. Mengurangi Biaya Pemasaran
Lewat strategi POP yang efektif dan penempatan di sekitar area yang akan dilihat pelanggan, toko dapat menargetkan pembeli secara langsung.
5. Meningkatkan Merchandising Ritel
Brand juga dapat menggunakan tampilan POP untuk meningkatkan cara penjual mengiklankan produk mereka. Saat menyediakan POP di toko-toko, berikan juga instruksi bagaimana penjual harus menggunakannya untuk mendapatkan hasil maksimal.
6. Fleksibilitas Penempatan Produk
Alih-alih ditempatkan di lokasi yang tidak jelas di rak, tampilan POP memungkinkan brand untuk menempatkan produknya di area lalu-lalang pelanggan. Jadi, produk lebih mudah melihatnya dan pelanggan lebih cepat memutuskan untuk membelinya.
Contoh Tampilan Point of Purchase
Ada beberapa contoh tampilan POP yang biasa ada di toko, antara lain:
1. Freestanding Displays
Tampilan POP ini dapat membantu mengalihkan perhatian pembeli ke produk tertentu karena biasanya ditempatkan di area yang ramai di toko.
Selain umumnya hanya terbuat dari kardus, beberapa tampilan POP juga menampilkan sampel produk dan bahkan mungkin paket gratis berukuran kecil yang dapat dicoba.
2. Shelf Talkers
Biasa disebut juga hang-tag, ini adalah tanda atau tag yang dipasang di samping produk di rak untuk mempromosikannya. Biasanya bertuliskan harga atau informasi tentang fitur dan manfaat unik produknya.
3. Dump Bins
Tampilan POP ini biasanya digunakan untuk mengiklankan permen, cokelat, dan makanan kecil lainnya karena dapat menampung banyak produk. Ini juga ideal untuk mempromosikan image suatu brand dan mendorong pembeli untuk membeli beberapa item sekaligus.
4. Floor Graphics
Biasanya ditempatkan di lantai di depan rak lorong, tempat produk yang dipromosikan berada. Selain menarik secara visual, pelanggan jadi lebih mudah menemukan produk dan menarik perhatian.
5. End Caps
Pembeli bisa menemukan tampilan POP ini di ujung lorong tempat dua rak saling berhadapan.
Selain menghemat ruang rak dan memberikan fleksibilitas penempatan produk, visibilitas tampilan POP lebih baik karena pembeli dapat melihatnya tanpa perlu menuju ke ujung lorong.
6. Vendor Shops
Ini biasanya digunakan toko-toko kecil yang berada di dalam toko besar untuk menampilkan produk dari brand tertentu. Tujuannya untuk membedakan diri dari kompetitor dan lebih fleksibilitas dalam hal penempatan di ruang rak terbatas.
Tips Membuat Tampilan Point of Purchase yang Efektif
Berikut beberapa tips untuk membuat tampilan POP agar mampu meningkatkan penjualan:
1. Gunakan Gambar yang Berani
Karena desain tampilan POP tujuan utamanya untuk menarik perhatian pelanggan, maka gunakan gambar dan kata-kata yang ‘berani’, seperti:
Warna-warna cerah
Cetakan besar
Kata-kata yang menyenangkan dan menarik
Gambar yang menarik secara visual
Bentuk tidak beraturan
2. Pilih Lokasi yang Tepat
Untuk dampak terbesar, tempatkan tampilan POP di area dengan lalu lintas pelanggan yang tinggi dan dengan aksesibilitas yang mudah ke produk yang dipromosikan. Misalnya, ruang terbuka untuk freestanding displays atau shelf talkers di rak lorong.
Untuk item yang lebih kecil, tampilan POP bisa ditempatkan di baris kasir, tempat pembeli bisa melihatnya sambil menunggu untuk membayar belanjaan.
3. Fokus pada Kualitas Unik
Tunjukkan kepada pelanggan kualitas unik dari suatu produk atau brand yang mencakup nilai jual utama, warna yang paling populer, dan informasi lain yang dapat mendorong orang untuk membeli.
4. Buat dengan Ringkas
Tampilan POP yang bagus harus pendek dan to the point. Buat pesan tetap jelas dan sertakan kata-kata tindakan yang akan menarik orang untuk membeli dan mengingatnya saat mereka akan berbelanja lagi.
5. Kenali Audiens
Penting untuk menyesuaikan pesan dengan audiens tertentu saat membuat tampilan POP. Hal ini memungkinkan pesan menjadi lebih menarik bagi target yang tepat, sekaligus meningkatkan penerimaan, kesadaran brand, dan penjualan.
6. Buat Bercerita
Untuk membuat tampilan POP menarik, gunakan kisah unik untuk brand atau produk yang dipromosikan. Misalnya, tanggal pendirian perusahaan, resep rahasianya, atau manfaatnya.
Itulah penjelasan lengkap tentang apa itu Point of Purchase, yang bisa digunakan untuk meningkatkan penjualan di toko retail.
Untuk informasi lebih lengkap mengenai seluk beluk tentang penjualan, termasuk POP, Anda bisa mendapatkannya di aplikasi Labamu.
Sudah lebih dari 70.000 UMKM di Indonesia yang merasakan pertumbuhan dan kemudahan dalam menjalankan usaha bersama aplikasi ini. Yuk, langsung download di Google Play atau App Store!