top of page

Strategi Penetapan Harga: Definisi, Faktor, dan 25 Macamnya

12 Juli 2024

Bagikan Artikel Ini

Harga merupakan salah satu komponen pemasaran yang bisa mendatangkan pendapatan untuk perusahaan. Itu sebabnya kamu harus tahu strategi penetapan harga yang tepat untuk memaksimalkan permintaan pasar. 

Karena hal tersebut sangat krusial, kamu harus baca artikel ini sampai selesai untuk mendapat insight bermanfaat!


Apa Itu Strategi Penetapan Harga? 



Strategi penetapan harga (pricing strategy) adalah model atau metode yang digunakan untuk menentukan harga terbaik untuk suatu produk atau layanan yang diberikan. 

Tujuannya tentu untuk memaksimalkan keuntungan, sambil mempertimbangkan kondisi pasar dan permintaan konsumen.

Itu sebabnya dalam strategi penetapan harga, perubahan dan penyesuaian adalah dua hal yang tak terpisahkan untuk merespons apa yang terjadi di pasar.


Faktor yang Memengaruhinya

Menentukan harga yang ideal memang bagian yang kompleks. Berikut ini adalah beberapa elemen yang harus dipertimbangkan agar strategi penetapan harga yang kamu pilih efektif.

  1. Struktur biaya. Dalam menentukan harga, kamu harus tahu biaya-biaya apa saja yang membentuk suatu produk. Misalnya bahan baku, sewa gedung, upah, dan sebagainya.

  2. Jenis produk. Produk atau jasa yang diproduksi secara masal umumnya dijual dengan harga rata-rata industri. Namun, produk yang terdiferensiasi biasanya dibandrol dengan harga premium. 

  3. Target pasar. Mengetahui dengan jelas siapa target pasar bisa membantumu menentukan harga jual yang tepat untuk menarik banyak pelanggan dan keuntungan.

  4. Permintaan pelanggan. Setiap bisnis perlu mempertimbangkan berapa banyak target pasar yang bersedia untuk membayar produk atau jasa yang kamu tawarkan. Dengan begitu, kamu tidak akan kehilangan pelanggan maupun keuntungan.

  5. Kompetisi. Lingkungan pasar yang kompetitif membuatmu harus pandai-pandai memahami tren dan perilaku target konsumen sehingga harga jualmu dapat terjangkau oleh mereka.

  6. Keuntungan yang diharapkan. Penting untuk menentukan harga yang tepat agar bisnis mampu memenuhi harapan pelanggan tanpa harus mengorbankan keuntungan. Itu sebabnya perusahaan perlu memperhitungkan profit margin agar tetap kompetitif.

  7. Kondisi ekonomi. Isu global, politik, dan sosial bisa menciptakan gejolak ekonomi yang memengaruhi kondisi pasar. Oleh karena itu, bersikaplah proaktif dalam mengantisipasi faktor-faktor ekonomi yang dapat memengaruhi penawaran dan permintaan.


25 Strategi Penetapan Harga Terpopuler

Memang tidak ada cara yang sempurna untuk menetapkan harga, tapi kamu butuh strategi yang cerdas dengan mempertimbangkan berbagai faktor yang telah disebutkan. 

Berikut ini adalah kumpulan strategi penetapan harga produk maupun jasa yang bisa kamu pilih sesuai dengan kondisi bisnis masing-masing.


1. Value-Based Pricing



Strategi penetapan harga ini dilakukan dengan menentukan harga sesuai dengan value yang ditawarkan kepada pelanggan. 

Perusahaan yang menggunakan model ini meningkatkan keuntungan dengan berfokus pada unique selling proposition yang dimiliki untuk membedakan dirinya di pasar yang kompetitif.


2. Competition-Based Pricing

Perusahaan yang menggunakan strategi ini mengadopsi harga jual pesaing sebagai tolok ukur dalam menentukan harga. Bisa sama, sedikit lebih mahal, atau malah lebih murah. Namun yang pasti, tujuannya adalah untuk meningkatkan chance agar lebih unggul dibanding pesaing.


3. Usage-Based Pricing

Ini adalah strategi penetapan harga dimana pelanggan hanya membayar layanan dan produk yang mereka gunakan. Strategi ini banyak digunakan oleh perusahaan yang menjual produk digital, seperti Labamu yang mengenakan biaya berdasarkan tingkat penggunaan, bukan berdasarkan tarif tetap.


4. Subscription-Based Pricing

Subscription-based pricing memungkinkan pelanggan memilih harga paket yang sesuai dengan kebutuhannya. Strategi ini memberi bisnis aliran pendapatan berulang sehingga lebih mudah untuk memprediksi tren ke depannya. Contoh yang paling umum adalah pulsa, paket data, dan YouTube premium.


5. Success-Based Pricing



Perusahaan yang menggunakan strategi ini “menjual” kesuksesannya untuk menetapkan harga. Mereka tidak memungut pembayaran di muka melainkan menyesuaikannya dengan metrik kinerja, seperti jumlah penjualan atau skor kepuasan pelanggan. Model ini banyak digunakan oleh perusahaan perangkat lunak.


6. Hourly-Based Pricing

Metode ini paling sering digunakan dalam industri berbasis jasa dan penetapan harganya dihitung berdasarkan waktu yang dihabiskan untuk tugas atau layanan tertentu. Misalnya seperti jasa pengacara dan guru privat.


7. Project-Based Pricing

Strategi ini lagi-lagi banyak digunakan dalam industri jasa. Penetapan harganya dihitung berdasarkan ruang lingkup, kompleksitas, dan sumber daya yang dibutuhkan untuk mengerjakan setiap proyek dengan memerhatikan faktor-faktor lain, seperti keahlian dan komitmen waktu penyelesaian proyek.


8. Loss Leader Pricing

Strategi loss leader pricing memasang harga yang lebih murah untuk produk-produk tertentu dibandingkan dengan harga rata-rata produk yang ada di pasaran. Meski keuntungan awalnya tipis tapi strategi ini mampu merangsang pelanggan untuk membeli produk lain dari toko yang sama.


9. Skimming Pricing

Skimming pricing menetapkan harga jual yang tinggi pada awalnya dan kemudian menurunkannya secara bertahap seiring berjalannya waktu. Strategi ini membantu perusahaan memaksimalkan keuntungan di tahap awal siklus hidup produk saat permintaannya masih tinggi.


10. Penetration Pricing



Sebaliknya, penetration pricing menetapkan harga awal yang rendah untuk produk atau layanan baru. Tujuannya untuk menarik pelanggan dengan cepat dan mendapatkan pangsa pasar. Setelah itu, perusahaan akan mulai menaikkannya untuk memaksimalkan keuntungan dari permintaan yang semakin bertambah.


11. Tiered Pricing

Tiered pricing menggunakan struktur penetapan harga yang berbeda-beda untuk setiap tingkatan jumlah atau aksesnya. Strategi ini bertujuan untuk mendorong pelanggan membeli tingkatan produk yang harganya lebih tinggi karena fitur dan manfaat yang ditawarkan lebih banyak dibandingkan opsi harga yang lebih rendah.


12. Dynamic Pricing

Strategi penetapan harga yang satu ini disebut dinamis karena menyesuaikan harga produk dan layanannya sesuai dengan perubahan kondisi pasar. Dengan strategi ini, bisnis tetap bisa memaksimalkan pendapatan dan menjaga kepuasan pelanggan karena harga yang ditanggungkan pada pelanggan menyesuaikan kondisi pasar saat ini.


13. Freemium Pricing

Freemium pricing menawarkan pelanggan akses gratis ke versi dasar produk atau layanan. Namun mereka harus membayar biaya tambahan untuk membuka fitur dan layanan versi premiumnya.


14. Premium Pricing

Strategi penetapan harga yang satu ini tidak takut menetapkan harga yang lebih tinggi daripada harga pasar karena pelanggannya bersedia membayar lebih untuk mendapatkan apa yang mereka anggap berkualitas dan bernilai tinggi.


15. Bundle Pricing



Bundling produk merupakan cara efektif untuk meningkatkan loyalitas pelanggan dan mendongkrak penjualan dengan memberikan nilai tambah dan kenyamanan lebih bagi pembeli. 

Strategi ini paling sering digunakan di industri ritel untuk mengurangi biaya produksi dan distribusi sehingga lebih hemat biaya bagi bisnis.


16. Flexible Pricing

Pricing strategy yang satu ini memungkinkan perusahaan merespons perubahan kondisi pasar, permintaan pelanggan, dan harga pesaing. Mereka akan berkala melakukan penyesuaian harga agar tetap kompetitif di pasar.


17. Variable Pricing

Penetapan harga variabel memungkinkan bisnis mengubah harga berdasarkan situasi pasar atau pelanggan tertentu. Tujuan utamanya adalah memaksimalkan pendapatan dengan menciptakan harga yang sesuai untuk setiap situasi yang berbeda. Biasanya dengan memberikan diskon untuk pembelian dalam jumlah atau musim tertentu.


18. Limit Pricing

Limit pricing adalah model penetapan harga pada tingkat yang lebih rendah dari harga optimal bagi perusahaan lain. Ini banyak dilakukan oleh mereka yang telah mencapai posisi pasar dominan. Tujuan utamanya adalah untuk membatasi dan mempersulit munculnya “pemain baru”.


19. Geographic Pricing

Strategi ini adalah cara menetapkan harga barang dan jasa berdasarkan lokasi pelanggan dengan mempertimbangkan tingkat persaingan dan biaya yang berbeda-beda di setiap wilayah geografis. Model ini banyak digunakan perusahaan multinasional yang beroperasi di berbagai negara.


20. Psychological Pricing



Ini adalah teknik untuk mempengaruhi persepsi pelanggan tentang nilai suatu produk atau layanan agar seolah-olah tampak lebih murah. Misalnya dengan memasang harga Rp 99.999 bukan angka bulat seperti Rp 100.000. 

Meski kelihatannya sepele tapi cara ini cukup efektif untuk “mengecoh” calon pelanggan membeli produk.


21. Captive Pricing

Strategi ini dilakukan dengan cara menetapkan harga yang berbeda untuk produk inti dan aksesorisnya. Biasanya, perusahaan akan menentukan harga jual yang lebih rendah pada produk inti agar pelanggan lebih tertarik membelinya. Setelah itu, pelanggan yang terlanjur jatuh cinta dengan produk tersebut akan tertarik membeli aksesori pendukung meski harganya relatif lebih mahal.


22. Industry-Specific Pricing

Setiap industri memiliki strategi penetapan harga yang berbeda karena berbagai faktor. Dengan mengadaptasi strategi ini, perusahaan bisa tetap kompetitif di industri sejenis.


23. High-Low Pricing

Metode ini melibatkan penetapan harga jual yang tinggi, kemudian memberikan diskon besar-besaran pada waktu-waktu tertentu. Tujuannya memang untuk mendorong pelanggan melakukan pembelian secara impulsif saat harga barang sedang diskon. Meski sebenarnya ini menghasilkan penjualan dan keuntungan yang lebih tinggi.


24. Cost-Plus Pricing

Penetapan harga ini telah memperhitungkan segala elemen biaya termasuk margin keuntungannya sebelum menentukan harga akhir. Strategi ini bertujuan untuk memastikan bahwa seluruh biaya yang dikeluarkan bisa tercover lewat hasil penjualan dengan tingkat keuntungan yang wajar.


25. Basing-Point Pricing



Terakhir ada basing-point pricing yang menambahkan biaya pengiriman sesuai titik lokasi pelanggan. Umumnya, semakin jauh titik lokasinya, semakin besar juga biaya pengiriman yang harus dibayar oleh pelanggan. 

Itulah 25 jenis strategi penetapan harga yang bisa kamu adopsi untuk bisnismu. Selain strategi di atas, kamu juga bisa mengadopsi fitur-fitur terbaik dari  Labamu untuk mengoptimalkan pencatatan administrasi dan transaksi bisnimu secara real time. 

Yuk, segera download aplikasinya lewat Google Play atau App Store!


bottom of page