top of page

Lean Canvas, Solusi Cepat untuk Perusahaan Rintisan

16 April 2025

Bagikan Artikel Ini

Membuat business plan berlembar-lembar dan penuh detail bisa memakan banyak waktu. Jadi, kenapa kamu tidak coba membuat Lean Canvas yang lebih praktis, sederhana, tapi tetap efektif untuk merencanakan dan menguji ide bisnismu. Penasaran bagaimana cara membuatnya? Berikut informasi selengkapnya!


Apa Itu Lean Canvas?

Sebagaimana yang dijelaskan dalam laman Canva, Lean Canvas adalah diagram satu halaman yang dirancang untuk membantu wirausaha dan perusahaan rintisan dalam memetakan ide bisnisnya secara sederhana dan fokus.

Tools ini diperkenalkan oleh Ash Maurya pada tahun 2010. Dalam bukunya yang berjudul “Running Lean”, Maurya mengaku jika Lean Canvas memang diadaptasi dari Business Model Canvas (BMC) yang dikembangkan oleh Alexander Osterwalder dua tahun sebelumnya.

Di situ Maurya juga menyebutkan bahwa kebanyakan alat perencanaan bisnis yang ada, termasuk BMC, terlalu kompleks dan lebih cocok untuk perusahaan yang sudah mapan. Tidak untuk startup yang agile dan bergelut mengelola ketidakpastian di awal perjalanannya. 

Maka dari itu, Maurya menitikkan fokus Lean Canvas pada hal-hal yang paling penting, seperti memvalidasi masalah pelanggan dan solusi yang tepat.

Ia berharap jika alat ini dapat membantu startup mengidentifikasi dan menguji ide bisnisnya dengan cepat dan efisien tanpa membuang banyak waktu atau sumber daya. 


Lean Canvas vs Business Model Canvas



Karena memang diadaptasi dari Business Model Canvas, kamu akan menemukan beberapa kesamaan. Namun, keduanya tetap memiliki perbedaan signifikan, terutama dalam pendekatan, tujuan, dan elemen yang digunakan—sebab ini memang ditujukan untuk menjawab tantangan unik yang dihadapi startup.


 

Sumber: Canva


Dilihat dari gambar di atas, ada beberapa perbedaan yang bisa kamu temukan. Namun, supaya lebih jelas, mari simak tabel perbedaan berikut ini.

Aspek

Lean Canvas

Business Model Canvas

Penggagas

Ash Maurya (2010), diadaptasi dari Business Model Canvas untuk diaplikasikan pada perusahaan kecil atau rintisan.

Alexander Osterwalder (2008) untuk menyederhanakan format business plan yang panjang dan kompleks.

Tujuan

Memvalidasi ide bisnis dengan memusatkan fokusnya pada masalah, solusi, dan risiko pasar.

Membantu bisnis yang sudah berjalan mengembangkan rencana bisnis yang komprehensif.

Pendekatan

Berbasis eksperimen dan iterasi, menyesuaikan karakteristik startup yang dinamis.

Menggunakan pendekatan yang lebih terstruktur untuk melakukan analisis secara menyeluruh.

Pengguna

Startup, wirausaha, dan UMKM untuk mengembangkan ide bisnis.

Perusahaan besar, korporasi, atau bisnis yang sudah mapan sebagai alat komunikasi dengan investor, penasihat, dan stakeholder lainnya.

Struktur Elemen

Menambahkan elemen Problems, Solutions, Key Metrics, dan Unfair Advantages.

Mempertahankan elemen Key Partners, Key Activities, Key Resources, dan Customer Relationships.

Tingkat Kompleksitas

Sederhana dan fokus pada aspek yang relevan untuk startup.

Lebih kompleks dan mencakup elemen-elemen yang bersifat strategis.


Elemen-elemen dalam Lean Canvas








Lean Canvas terdiri dari sembilan elemen untuk memetakan ide bisnis. Dimana setiap elemen memainkan peran penting dalam menggali masalah utama yang dihadapi pelanggan, solusi yang ditawarkan, serta cara untuk mengukur keberhasilan. Berikut adalah penjelasannya.


1. Problems

Menguraikan masalah atau pain point yang dihadapi oleh target pasar yang dibidik dan ingin dipecahkan oleh produk/layanan yang kamu tawarkan. Ini penting untuk memastikan bahwa solusi yang diberikan relevan dan dibutuhkan.


2. Customer Segments

Mengidentifikasi dan menentukan kelompok pelanggan yang paling terpengaruh oleh masalah yang telah disebutkan. Elemen ini akan membantumu menilai apakah produk atau layanan yang ditawarkan tepat sasaran.


3. Unique Value Proposition

Ini adalah pernyataan mengenai nilai unik yang kamu tawarkan. Ini tentang apa yang membuatnya berbeda, mengapa ini lebih baik, dan kenapa pelanggan harus lebih memilih produkmu.


4. Solutions

Mendeskripsikan bagaimana produk atau layananmu mampu menyelesaikan masalah yang dihadapi pelanggan. Elemen ini akan membantumu menemukan menjawab atas pertanyaan bagaimana kamu akan memenuhi kebutuhan atau menghadapi tantangan.


5. Channels

Menjelaskan bagaimana produk atau layanan akan disampaikan kepada pelanggan. Ini mencakup berbagai cara atau saluran distribusi yang digunakan untuk menjangkau dan menghubungi target pelanggan.


6. Revenue Streams

Mengidentifikasi cara bisnis menghasilkan uang dari pelanggan. Ini bisa berupa penjualan langsung, langganan, biaya iklan, atau metode monetisasi lainnya. Kamu bisa sekaligus menetapkan strategi penetapan harga.


7. Cost Structure

Menguraikan biaya-biaya apa saja yang terlibat dan perlu dikeluarkan untuk menjalankan bisnis. Ini bisa mencakup biaya operasional, biaya pemasaran, pengembangan produk, dan sebagainya.


8. Key Metrics

Menetapkan metrik atau KPI yang akan digunakan untuk mengukur keberhasilan model bisnis. Metrik ini harus dapat menunjukkan seberapa efektif dan efisien bisnis ini berjalan dan sejauh mana tujuan tercapai.


9. Unfair Advantages

Mengidentifikasi keunggulan atau faktor unik yang menjadi kekuatan dan memberikan keuntungan kompetitif jangka panjang. Biasanya ini melibatkan hal-hal yang sulit ditiru oleh pesaing.


Keunggulan dan Keterbatasan Lean Canvas

Dari beragam tools perencanaan bisnis yang ada, kamu perlu tahu bahwa setiap jenis memiliki tujuan, keunggulan, dan keterbatasannya masing-masing. Berikut adalah pembahasan tentang keunggulan dan kekurangan Lean Canvas sebagai alat perencanaan bisnis.


Keunggulan Lean Canvas


  1. Kesederhanaan dan Kecepatan. Lean Canvas sangat sederhana dan dapat diisi dalam waktu singkat sehingga cocok untuk startup yang perlu merespons perubahan pasar dengan cepat tanpa membuang waktu pada perencanaan yang rumit.


  2. Fokus pada Validasi Pasar. Membantu pengusaha memvalidasi ide bisnisnya mereka lebih awal dan mengidentifikasi risikonya sebelum menginvestasikan sumber daya besar.


  3. Fleksibilitas. Alat ini memungkinkan penggunanya untuk mengubah model bisnisnya untuk beradaptasi dengan temuan pasar atau hasil eksperimen.


  4. Visualisasi yang Ringkas. Hanya dengan satu halaman, kamu bisa melihat dan memetakan gambaran besar dari model bisnis dengan mudah.


  5. Fokus pada Pelanggan. Elemen-elemen seperti Problems, Customer Segments, dan Unique Value Proposition “memaksamu" untuk fokus pada kebutuhan dan keinginan pelanggan sehingga kamu bisa menciptakan produk yang benar-benar diharapkan pasar.


Keterbatasan Lean Canvas


  1. Tidak Cocok untuk Bisnis yang Lebih Kompleks. Meskipun sangat berguna untuk startup dan usaha kecil, Lean Canvas mungkin kurang efektif untuk bisnis yang lebih besar dengan struktur dan operasi yang lebih kompleks.


  2. Kurang Fokus pada Rencana Jangka Panjang. Lean Canvas lebih berfokus pada eksperimen dan validasi ide dalam jangka pendek. Ini dapat membuatnya kurang cocok bagi bisnis yang memerlukan perencanaan jangka panjang yang lebih rinci dan strategi ekspansi besar


  3. Mengabaikan Aspek Keuangan. Meskipun ada elemen Cost Structure dan Revenue Streams, Lean Canvas tidak mampu memberikan analisis keuangan mendalam seperti pada business plan konvensional.


  4. Bergantung pada Asumsi yang Belum Diverifikasi. Banyak elemen berfokus pada asumsi, yang berarti ada risiko bahwa keputusan yang dibuat bisa didorong oleh perkiraan yang tidak akurat sehingga mengarah pada keputusan yang salah.


  5. Tidak Menggali Detail Operasional yang Mendalam. Alat ini tidak banyak menggali aspek operasional, seperti logistik atau proses internal bisnis. 


Jadi, itulah penjelasan tentang Lean Canvas. Namun, apa pun bisnis yang kamu jalani, semuanya hanya akan berguna jika kamu mendokumentasikan transaksi dan keperluan administrasi bisnis secara detail. Untuk urusan ini, serahkan pada aplikasi Labamu yang sudah membantu 84.000+ pengusaha di Indonesia. Yuk, download aplikasinya lewat Google Play atau App Store.

Coba Gratis!

Premium Member 14 Hari

Buat kamu yang baru, nikmati fitur lengkap untuk bantu kembangkan usaha

Banner-Free-Trial-V2-2.webp
bottom of page