top of page

Apa Itu Merchant: Kategori, Cara Kerja, dan Keunggulannya

19 Juli 2024

Bagikan Artikel Ini

Sahabat Labamu mungkin sudah sering dengar kata-kata merchant. Namun tahukah kamu apa itu merchant? Jangan-jangan, selama ini kamu masih keliru membedakannya dengan seller atau toko biasa

Nah, supaya nggak bingung lagi simak informasi tentang merchant di artikel ini, ya!


Apa Itu Merchant? 



Kalau diartikan dalam Bahasa Indonesia, merchant berarti pedagang.

Namun, kalau kita tilik lebih dalam, merchant bisa didefinisikan sebagai pelaku usaha yang menjual barang atau jasa kepada pelanggan, baik secara offline maupun online, untuk mendapatkan keuntungan. Dalam hal ini, pelaku usaha bisa berarti individu maupun entitas bisnis berbadan hukum. 

Dalam praktiknya, merchant dapat beroperasi dalam berbagai lingkup. Mulai dari yang berskala kecil hingga yang besar. Baik yang berbasis fisik maupun yang bergerak eksklusif secara daring.



Perbedaan Merchant dengan Seller dan Retailer



Melihat definisinya, kamu mungkin menjadi sedikit bingung dan berpikir apa bedanya merchant (pedagang) dan seller (penjual). Untuk mengenalinya, yuk kita bedah dulu persamaan dan perbedaannya.

Dilihat dari persamaannya, merchant dan seller sama-sama pelaku usaha yang terlibat dalam aktivitas penjualan demi menghasilkan keuntungan ekonomi. 

Namun kalau kita lihat cakupannya, seller lebih spesifik dan merujuk pada pelaku usaha yang menjual barang. Sementara merchant merujuk pada pelaku usaha yang membeli dan menjual barang untuk mendapatkan keuntungan.

Secara tidak langsung, hal ini menyiratkan bahwa merchant membutuhkan tingkat keahlian dan pengalaman yang lebih tinggi di bidang jual beli barang dibandingkan seller.

Nah, sampai sini kamu mulai berpikir lagi. Apakah merchant = retailer karena keduanya sama-sama melibatkan aktivitas membeli dan menjual? Kamu tidak salah, hanya saja kurang tepat.

Pasalnya, merchant dapat menjual barang secara langsung ke konsumen maupun melalui berbagai saluran distribusi, baik secara daring maupun luring. Dimana retailer adalah salah satu sub-kategori merchant dalam dunia penjualan.

Di bagian selanjutnya, kamu akan mendapatkan penjelasan yang lebih detail soal ini.


Kategori Merchant



Seperti yang sempat disinggung sebelumnya, di era digital seperti sekarang ini, lingkup operasional merchant telah mengalami perkembangan. Kalau dulu hanya ada wholesale merchant dan retail merchant, sekarang muncul kategori baru yakni e-commerce merchant dan affiliate merchant. Berikut penjelasannya.


1. Wholesale Merchant

Wholesale merchant atau pedagang grosir adalah pelaku usaha yang membeli barang dalam jumlah besar dan menjualnya kembali ke pengecer dalam jumlah lebih kecil. Maka dari itu, wholesale merchant melakoni dua peran sekaligus, yaitu sebagai merchant sekaligus retailer.

Dalam model business-to-business (B2B), wholesale merchant bertindak sebagai pemasok. Sementara dalam pasar business-to-consumer (B2C), mereka berfungsi sebagai perantara.


2. Retail Merchant

Retail merchant atau pedagang eceran umumnya dikenal sebagai orang atau bisnis tempat pelanggan membeli barang dalam suatu transaksi. Mereka bertindak sebagai perantara produsen atau wholesale merchant ke pelanggan. 

Retailer merchant tidak membuat atau memproduksi produk apa pun. Mereka hanya ikut andil dalam proses penjualan dan menjangkau pelanggan.


3. E-commerce Merchant

Masuk ke dunia digital, ada e-commerce merchant atau pedagang e-niaga yang terlibat dalam penjualan barang secara online. Mereka menggunakan platform marketplace seperti Shopee, Tokopedia, Amazon, eBay, atau situs web mereka sendiri untuk menjual barang.

Konsep e-commerce merchant relatif baru di bidang penjualan. Namun bisnis ini semakin populer di era digital karena operasionalnya seringkali lebih murah dibandingkan memiliki etalase fisik.


4. Affiliate Merchant

Masih dari dunia digital, ada affiliate merchant atau pedagang afiliasi yang menggunakan jaringan afiliasi untuk membantu memfasilitasi penjualan.

Affiliate merchant sebenarnya bukan bagian dari proses penjualan utama. Mereka dipekerjakan oleh produsen atau wholesale merchant untuk memanfaatkan networking yang dimiliki untuk menjual barang ke retail merchant atau end user. 

Mereka ini tidak mendapatkan keuntungan langsung dari hasil penjualan produk, melainkan dari komisi atas  penjualan yang berhasil.



Cara Kerja Merchant Digital



Karena terminologi merchant saat ini banyak dikaitkan dengan afiliasinya terhadap lembaga keuangan (bank) atau marketplace, muncul definisi baru. Dengan menyebut merchant adalah toko atau pelaku usaha yang bekerja sama dengan bank dalam penyediaan layanan pembayaran dan/atau marketplace sebagai saluran distribusinya. 

Sama seperti toko pada umumnya, operasional merchant adalah menjual barang. Namun, yang membedakannya dengan toko biasa adalah sisi layanan atau sistem pembayarannya.

Kalau toko biasa melakukan transaksi secara tunai, merchant yang sudah bekerja sama dengan bank ini menyediakan layanan pembayaran cashless, seperti e-wallet, QRIS, debit, atau kredit. Oleh karena itu, cara kerja merchant digital meliputi langkah-langkah berikut ini:

  • Pertama, pemilik bisnis harus mendaftarkan toko online atau offlinenya kepada mitra (bank dan/atau marketplace) yang dipilih untuk melakukan kerja sama.

  • Ketika tokomu sudah terdaftar sebagai merchant, kini kamu memiliki semacam “virtual office” yang berfungsi sebagai media untuk menerima setiap transaksi.

  • Seketika setelah proses transaksi berhasil dilakukan, pemilik bisnis bisa langsung memberikan produk kepada konsumen.


Keunggulan Menjadi Merchant Digital



Menjadi anggota merchant tidak hanya memberikan kemudahan dalam proses transaksi, tapi juga berbagai manfaat lain yang bisa kamu nikmati. Berikut di antaranya.


1. Menjangkau Pasar yang Lebih Luas

Setiap merchant memiliki basis pelanggannya masing-masing. Dengan bergabung di dalamnya, kamu berpeluang untuk menjangkau pangsa pasar yang lebih besar dan mendapatkan lebih banyak pelanggan.


2. Menawarkan Metode Pembayaran yang Mudah

Pada umumnya, merchant bekerja sama dengan penyedia layanan pembayaran untuk mendukung pembayaran nontunai, seperti kartu kredit, debit, QRIS, virtual account, dan e-wallet. Ini membuat proses pembayaran menjadi lebih mudah, praktis, dan aman.


3. Meningkatkan Kredibilitas Bisnis

Manfaat lain yang bisa dirasakan merchant adalah kemampuan untuk meningkatkan reputasi dan kredibilitas bisnis. Terlebih saat ini lebih banyak pelanggan yang menggunakan pembayaran cashless. Toko atau pelaku usaha yang tidak menyediakan sistem pembayaran ini bisa membuat pelanggan enggan berkunjung.


4. Memantau Transaksi Jual Beli dengan Lebih Mudah

Dengan sistem ini, pelaku usaha tak hanya terbantu dalam proses transaksinya, tapi juga dalam hal pengelolaan keuangan bisnis. Pasalnya, setiap transaksi yang dilakukan akan tercatat secara sistematis dan real time sehingga kamu bisa memantau cash flow dan mengetahui laporan keuangan dengan mudah.


5. Melakukan Analisis Hasil Penjualan dengan Lebih Praktis

Karena semua transaksi tercatat dalam sistem, kamu bakal lebih mudah melakukan analisis hasil penjualan dan merumuskan kebijakan atau strategi bisnis berikutnya.


6. Mendapatkan Eksposur saat Program Promo

Bergabung sebagai merchant, memungkinkan bisnismu mendapatkan eksposur yang lebih besar saat mitra yang kamu pilih sedang mengadakan program promo. Namun, untuk mendapatkan privilege ini, biasanya ada persyaratan atau ketentuan khusus yang harus dipenuhi oleh merchant.


7. Memiliki Skalabilitas Bisnis yang Lebih Tinggi

Memanfaatkan teknologi dan sistem yang tepat akan membantumu mengelola pertumbuhan bisnis tanpa harus menghadapi drama-drama teknis dan operasional yang bisa menghambat usahamu.

Sampai sini sudah jelas kan apa itu merchant, perbedaannya dengan penjual, cara kerja, dan keunggulannya. Semoga informasi ini membantu seperti Labamu yang selalu ada buat kamu.

Mulai sekarang, semua urusan pencatatan transaksi dan administrasi bisnis bisa kamu kelola dengan mudah lewat satu aplikasi saja. Yuk, segera download aplikasinya lewat Google Play atau App Store.




bottom of page