Pengertian Zakat Mal, Syarat, dan Cara Menghitungnya yang Harus Diketahui
28 Maret 2025
Bagikan Artikel Ini

Pengertian zakat mal adalah zakat yang wajib ditunaikan oleh umat Muslim yang memiliki harta dengan jumlah tertentu yang telah mencapai nisab. Zakat ini memiliki aturan khusus dalam perhitungannya, sesuai dengan ketentuan syariat Islam.
Sebagai salah satu rukun Islam, zakat punya peranan penting dalam menjaga keseimbangan sosial dan ekonomi di tengah masyarakat. Sayangnya, masih banyak umat muslim yang lebih familiar dengan zakat fitrah dibandingkan dengan zakat mal.
Padahal, zakat mal juga memiliki kewajiban yang harus dipenuhi jika harta seseorang telah memenuhi syarat tertentu. Guna memahami lebih dalam mengenai zakat mal, berikut penjelasan lengkap mengenai pengertian, hukum, syarat, serta cara menghitungnya.
Pengertian Zakat Mal dan Hukumnya
Kata "mal" berasal dari bahasa Arab yang artinya kekayaan, bisa pula harta. Secara harfiah, pengertian zakat mal adalah zakat yang dikenakan atas harta yang dimiliki oleh individu atau badan usaha. Dalam ajaran Islam, terdapat berbagai jenis harta yang wajib dizakati, seperti emas, perak, uang tunai, hasil pertanian, hewan ternak, serta aset perdagangan.
Tujuan utama dari zakat mal adalah untuk menyucikan harta dan membantu mereka yang membutuhkan, sehingga tercipta keseimbangan ekonomi dalam masyarakat. Allah SWT telah menetapkan kewajiban zakat dalam Al-Qur'an dan Hadis, yang menyatakan bahwa sebagian dari harta seseorang harus diberikan kepada mereka yang berhak menerimanya.
Menunaikan zakat mal tidak hanya menjadi kewajiban agama, tetapi juga sebagai bentuk kepedulian sosial. Zakat membantu mengurangi kesenjangan ekonomi dan mempererat persaudaraan sesama Muslim. Dengan membayar zakat, seorang Muslim juga menunjukkan rasa syukur atas nikmat rezeki yang diberikan oleh Allah SWT.
Baca juga: Zakat Fitrah adalah: Pengertian dan Ketentuan Pembayarannya
Syarat-Syarat Zakat Mal
Setelah memahami pengertian zakat mal, penting untuk mengetahui syarat yang harus dipenuhi agar zakat yang dikeluarkan sah dan sesuai dengan syariat Islam. Berikut adalah beberapa syarat utama dalam zakat mal:
1. Milik Penuh
Harta yang dikenakan zakat harus dalam kepemilikan penuh oleh individu atau badan usaha. Artinya, harta tersebut tidak berupa harta sengketa, pinjaman, atau berada dalam pengelolaan pihak lain yang membatasi penggunaannya.
2. Berkembang
Selanjutnya, harta yang wajib dikeluarkan zakatnya adalah harta yang punya potensi berkembang atau bertambah. Misalnya, aset perdagangan, investasi, dan tabungan yang terus bertambah nilainya.
3. Mencapai Nisab
Nisab adalah batas minimum jumlah harta yang dikenakan zakat. Nisab zakat mal biasanya setara dengan 85 gram emas untuk hitungan waktu satu tahun. Jadi, apabila harta belum mencapai nisab, maka zakat tidak wajib dikeluarkan.
4. Melebihi Kebutuhan Pokok
Kemudian, harta yang bisa dikeluarkan zakatnya yaitu harta yang sudah melampaui kebutuhan dasar pemiliknya dan keluarganya. Misalnya, pangan, papan, dan pendidikan bagi pemilik maupun anggota keluarga yang lainnya.
5. Bebas dari Hutang
Jika seseorang memiliki hutang yang harus segera dibayar, maka jumlah hutang dapat mengurangi harta yang dihitung untuk zakat. Namun, jika setelah dikurangi hutang harta masih mencapai nisab, maka tetap wajib membayar zakat.
6. Kepemilikan Selama Satu Tahun (Haul)
Harta yang wajib dizakati harus dimiliki selama satu tahun penuh menurut kalender Hijriyah. Jika harta tersebut belum mencapai satu tahun kepemilikan, maka belum wajib dikeluarkan zakatnya.
Cara Menghitung Zakat Mal
Agar zakat yang ditunaikan sesuai dengan ketentuan syariat, berikut cara menghitung zakat mal yang benar:
1. Menghitung Total Harta
Hitung seluruh harta yang kamu miliki, baik berupa uang tunai, tabungan, emas, perak, aset dagang, atau investasi. Semua jenis harta yang berkembang harus diperhitungkan dalam zakat mal.
2. Mengurangi Hutang dan Kebutuhan Pokok
Setelah mengetahui jumlah total harta, kurangi dengan hutang yang harus segera dibayar dan kebutuhan pokok sehari-hari. Harta yang tersisa setelah dikurangi faktor tersebut menjadi dasar perhitungan zakat.
3. Memastikan Nisab
Kemudian, bandingkan jumlah harta yang tersisa dengan nisab zakat mal yang setara dengan 85 gram emas untuk perhitungan selama satu tahun. Apabila jumlah harta telah mencapai atau melebihi nisab, maka wajib dikeluarkan zakat.
4. Menghitung Zakat
Jika harta telah mencapai nisab dan telah dimiliki selama satu tahun penuh, maka zakat yang harus dikeluarkan sebesar 2,5% dari total harta yang tersisa setelah dikurangi hutang dan kebutuhan pokok.
Contoh perhitungan: Jika seseorang memiliki total harta sebesar Rp100.000.000 setelah dikurangi hutang dan kebutuhan pokok, maka zakat yang harus dibayarkan adalah:2,5% x Rp100.000.000 = Rp2.500.000
Memahami pengertian zakat mal serta aturan dan cara menghitungnya sangat penting bagi setiap muslim, terutama bagi mereka yang telah mencapai nisab. Melalui zakat mal, seseorang tidak hanya menjalankan kewajiban agama, tetapi juga membantu menciptakan keseimbangan sosial dan ekonomi dalam masyarakat.
Selain menunaikan zakat, mengelola keuangan dengan baik juga merupakan langkah penting dalam menjalankan bisnis. Supaya operasional bisnis lebih optimal dan efisien, manfaatkan Labamu sebagai solusi digital yang dapat membantu dalam pencatatan dan pengelolaan keuangan usaha.
Melalui Labamu, kamu bisa lebih fokus mengembangkan bisnis tanpa perlu khawatir soal pengelolaan finansial. Pakai Labamu dan dapatkan kemudahan pengelolaan bisnis secara praktis dan efisien!