top of page

Bisnis Model Canvas Makanan: Pengertian, Komponen, dan Contohnya

17 Januari 2025

Bagikan Artikel Ini

Dalam dunia bisnis makanan yang semakin bersaing, memahami bisnis model canvas makanan dapat menjadi kunci sukses bagi para pelaku usaha kuliner. Alat strategis ini membantu merancang dan mengevaluasi berbagai aspek penting dalam bisnis dengan cara yang sederhana tetapi sangat efektif. 

Bisa dikatakan, model bisnis ini memberikan panduan yang jelas untuk memaksimalkan potensi bisnis makanan. Apakah kamu sedang mulai merintis bisnis kuliner atau ingin memperbaiki strategi yang sudah ada, model bisnis ini menawarkan pendekatan yang cukup efektif. 


Pengertian Bisnis Model Canvas Makanan

Bisnis model canvas makanan adalah suatu kerangka kerja yang membantu pemilik usaha memahami dan merancang elemen-elemen penting dalam bisnis makanan. Dikembangkan oleh Alexander Osterwalder, model ini membantu memudahkan para pemilik usaha untuk menganalisis dan merancang strategi bisnis dalam format visual yang mudah dipahami.

Model bisnis ini memiliki bentuk tabel, dengan sembilan komponen utama yang saling berkaitan satu dengan lainnya. Melalui model bisnis ini, kamu dapat mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan tantangan bisnis dengan lebih cepat. 

Kerangka kerja ini cocok untuk berbagai jenis usaha makanan, baik skala kecil seperti warung makan, hingga restoran besar atau bahkan bisnis katering. Pemahaman dan penerapan yang tepat dapat membantu kamu mengambil keputusan yang lebih terarah dan strategis.


Baca juga: Ciri-ciri Peluang Usaha yang Baik dan Bagaimana Cara Mengenalinya


Komponen Bisnis Model Canvas Makanan



Sebelum memulai menerapkan bisnis model canvas makanan, kamu perlu memahami apa saja komponen dalam kerangka kerja ini. Selain itu, ketahui pula bahwa sembilan elemen ini saling terhubung, saling bekerja sama untuk membentuk pondasi bisnis yang kuat. Ini dia komponennya: 


1. Value Proposition

Value proposition mengacu pada apa yang kamu berikan untuk konsumen. Dalam bisnis makanan, komponen ini bisa berupa rasa lezat, harga terjangkau, pelayanan cepat, atau bahan-bahan segar. Pastikan nilai ini unik dan mampu membedakan bisnis kulinermu dari kompetitor.


2. Customer Segments

Segmentasi pelanggan bisa dikatakan sebagai proses mengidentifikasi kelompok pelanggan utama. Semakin spesifik target pasarnya, tentunya semakin efektif strategi pemasaran yang bisa kamu terapkan.


3. Channels

Channels merupakan unsur bisnis model canvas makanan berikutnya. Saluran adalah cara kamu menjangkau pelanggan. Di era digital, saluran ini bisa berupa platform online seperti media sosial, aplikasi pengiriman makanan, atau situs web. Jangan lupakan juga saluran tradisional seperti lokasi fisik restoran.


4. Key Resources

Ini merupakan sumber daya utama yang mendukung operasional bisnis. Khusus untuk bisnis makanan, komponen ini meliputi bahan baku, peralatan dapur, tenaga kerja, dan mungkin teknologi seperti sistem kasir.


5. Revenue Streams

Alur pendapatan, atau disebut juga revenue streams bisa didapatkan dari banyak sumber. Selain menjual makanan, kamu bisa menciptakan aliran pendapatan tambahan, seperti layanan katering, produk kemasan, atau keanggotan untuk pelanggan loyal.


6. Customer Relationship

Hubungan dengan pelanggan sangat menentukan loyalitas mereka. Apakah kamu menjaga hubungan lewat diskon, program loyalitas, atau layanan pelanggan yang ramah? Strategi ini harus konsisten dengan tujuan bisnismu.


7. Key Activities

Key activities mengacu pada aktivitas utama yang perlu kamu lakukan untuk menjalankan bisnis. Elemen ini mencakup memasak, promosi, pengelolaan inventaris, atau pengiriman pesanan. Kamu harus berfokus pada operasional bisnis yang efisien sehingga kualitas layanan turut meningkat.


8. Key Partnership

Kemitraan strategis dapat membantu bisnis berjalan lebih lancar. Misalnya, bekerja sama dengan pemasok bahan baku, layanan pengiriman, atau mitra pemasaran. Pilih mitra yang mendukung visi bisnis.


9. Cost Structure

Komponen bisnis model canvas makanan yang terakhir adalah cost structure atau skema pengeluaran. Struktur biaya mencakup semua pengeluaran bisnis, seperti bahan baku, gaji karyawan, sewa tempat, dan biaya pemasaran. 


Contoh Bisnis Model Canvas Makanan



Supaya lebih mudah untuk memahami penerapan bisnis model canvas makanan, kamu bisa perhatikan contoh di bawah ini. Misalnya, kamu menjalankan bisnis restoran cepat saja dengan menu utama burger. Berikut adalah bagaimana kamu dapat mengisi setiap elemen:

  • Value Proposition. Burger yang memiliki rasa khas, harga yang ramah kantong, dan bisa didapatkan dengan cepat.

  • Customer Segments. Pasar tertarget adalah anak muda dan pekerja kantoran yang menginginkan makanan yang tidak hanya praktis, tetapi juga lezat.

  • Channels. Restoran atau kedai fisik, aplikasi pemesanan makanan, dan media sosial untuk media promosi

  • Key Resources. Tim dapur yang terlatih, bahan baku yang segar dan berkualitas, serta penerapan teknologi kasir otomatis.

  • Revenue Streams. Penjualan langsung di restoran dan lewat aplikasi pemesanan makanan.

  • Customer Relationship. Program loyalitas, layanan pelanggan yang ramah, dan promo mingguan atau promo khusus.

  • Key Activities. Proses pembuatan burger, pengemasan makanan, pemasaran, dan manajemen inventaris.

  • Key Partnership. Kerja sama dengan supplier untuk stok bahan baku, jasa antar, dan pihak yang dapat membantu promosi secara digital.

  • Cost Structure. Biaya bahan baku, sewa lokasi untuk kedai, gaji karyawan, dan iklan digital.

Bisnis model canvas makanan adalah suatu metode bisnis yang sangat bermanfaat untuk membantu pemilik usaha membuat strategi bisnis yang efektif dan menyeluruh. Komponen bisnis tersebut bisa membantu kamu mengetahui gambaran besar bisnis, memperhatikan detail penting yang sering terlewat, dan merancang promosi yang tepat.

Jika ingin menjalankan bisnis kuliner dengan lebih efisien, memanfaatkan metode ini bisa menjadi salah satu langkah tepat. Pastikan kamu mengisi semua komponen dengan baik, dan evaluasi strategi secara berkala agar tetap sesuai dengan kebutuhan pasar.


Baca juga: Aplikasi Kasir Terbaik Pilihan Pengusaha UMKM Kuliner


Guna mendukung operasional bisnis, kamu bisa mempertimbangkan menggunakan aplikasi seperti Labamu, yang dapat membantu mengelola transaksi, inventaris, dan laporan keuangan secara otomatis. Dengan dukungan teknologi, kamu dapat fokus mengembangkan bisnis makanan ke tingkat yang lebih tinggi.

Coba Gratis!

Premium Member 14 Hari

Buat kamu yang baru, nikmati fitur lengkap untuk bantu kembangkan usaha

Banner-Free-Trial-V2-2.webp
bottom of page