Benchmarking adalah: Pengertian, Tujuan, dan Cara Melakukannya
29 April 2025
Bagikan Artikel Ini

Benchmarking adalah suatu proses yang digunakan oleh berbagai perusahaan untuk membandingkan kinerja, produk, atau proses mereka dengan standar industri atau kompetitor. Proses ini penting untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi operasional, serta membuat perusahaan lebih kompetitif di pasar.
Proses benchmarking tidak hanya terbatas pada perusahaan besar, tetapi juga bisa digunakan oleh usaha kecil dan menengah (UKM). Melalui benchmarking, sebuah bisnis dapat melihat kekuatan dan kelemahan diri mereka dibandingkan dengan kompetitor lain.
Dengan demikian, perusahaan bisa menemukan bagian mana yang perlu ditingkatkan dan merumuskan strategi yang lebih tepat untuk mencapai tujuan jangka panjang. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara rinci tentang pengertian benchmarking, tujuan, dan cara melakukannya.
Apa Itu Benchmarking?
Benchmarking adalah proses perbandingan antara kinerja suatu perusahaan dengan perusahaan lain yang memiliki standar atau praktik terbaik di industri yang sama. Biasanya, benchmarking dilakukan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan atau kegagalan yang terjadi dalam suatu organisasi atau perusahaan.
Proses ini bertujuan untuk mengevaluasi dan meningkatkan cara perusahaan bekerja agar lebih efisien, menguntungkan, dan dapat bersaing dengan perusahaan lainnya. Dengan melakukan benchmarking, perusahaan tentunya dapat melakukan langkah-langkah yang tepat.
Tujuan dari Benchmarking
Tujuan utama dari benchmarking adalah mendorong perusahaan melakukan perbaikan yang berkelanjutan. Ada beberapa alasan mengapa benchmarking menjadi sangat penting atau direkomendasikan, seperti:
1. Meningkatkan Efisiensi Operasional
Dengan melakukan benchmarking, perusahaan dapat mengetahui area mana yang perlu diperbaiki untuk meningkatkan efisiensi operasional. Hal ini termasuk dalam manajemen sumber daya, proses produksi, hingga pengelolaan waktu yang lebih baik.
2. Meningkatkan Kepuasan Pelanggan
Benchmarking juga digunakan untuk mengetahui bagaimana perusahaan lain memperlakukan pelanggan mereka. Dengan melihat dan belajar dari mereka, perusahaan bisa memberikan layanan yang lebih baik dan lebih memuaskan bagi pelanggannya.
Baca juga: 9 Contoh Komplain Pelanggan dan Cara Menanganinya, Paling Sering Terjadi!
3. Mengidentifikasi Praktik Terbaik
Benchmarking memungkinkan perusahaan untuk mengetahui praktik terbaik yang dilakukan oleh kompetitor atau perusahaan terkemuka di industri yang sama. Ini memberi wawasan untuk menciptakan strategi yang lebih baik dan lebih terukur.
Jenis-Jenis Benchmarking
Terdapat beberapa jenis benchmarking yang bisa diterapkan, tetapi semua itu tergantung pada tujuan dan metode yang ingin kamu gunakan. Berikut beberapa jenis benchmarking yang umum dan sering dilakukan:
1. Benchmarking Internal
Benchmarking internal melibatkan perbandingan antara departemen atau unit bisnis yang berbeda dalam perusahaan yang sama. Tujuan dari benchmarking jenis ini adalah untuk mengidentifikasi unit yang lebih efisien dan dapat dijadikan contoh oleh unit lain.
2. Benchmarking Kompetitif
Benchmarking kompetitif dilakukan dengan membandingkan kinerja perusahaan kamu dengan perusahaan lain yang berada dalam pasar yang sama. Biasanya, hal ini dilakukan untuk melihat bagaimana kinerja perusahaan kamu dibandingkan dengan pesaing dalam lingkup bisnis yang sama.
3. Benchmarking Fungsional
Benchmarking fungsional mengacu pada perbandingan antar industri atau sektor yang berbeda. Dalam hal ini, perusahaan dapat melihat praktik terbaik di sektor lain dan mencoba untuk menerapkannya dalam konteks industri mereka sendiri.
4. Benchmarking Generik
Jenis benchmarking ini melibatkan perbandingan proses dan prosedur bisnis yang digunakan oleh perusahaan-perusahaan dari berbagai industri. Dengan cara ini, kamu bisa mendapatkan ide segar dan inovatif untuk memperbaiki bisnis kamu, meskipun mereka tidak berada di industri yang sama.
Cara Melakukan Benchmarking
Melakukan benchmarking tidak semudah yang dibayangkan. Terdapat beberapa langkah yang perlu diikuti untuk melaksanakannya untuk membuat benchmarking menjadi efektif, di antaranya:
1. Menentukan Tujuan Benchmarking
Langkah pertama dalam melakukan benchmarking adalah menetapkan tujuan yang jelas. Apakah kamu ingin meningkatkan kualitas produk, menurunkan biaya, atau meningkatkan pelayanan pelanggan? Menentukan tujuan ini akan memudahkan kamu dalam memilih metode dan data yang tepat.
2. Mencari Sumber Data yang Tepat
Langkah selanjutnya adalah mencari perusahaan atau sumber yang dapat dijadikan sebagai pembanding. Pastikan untuk memilih perusahaan yang memiliki performa baik di bidang yang kamu tuju. Kamu bisa melakukan riset pasar atau menggunakan data dari laporan tahunan atau publikasi lainnya.
3. Menganalisis Data dan Menilai Perbandingan
Setelah mendapatkan data dari perusahaan yang menjadi pembanding, langkah berikutnya adalah menganalisis dan membandingkan informasi tersebut dengan kondisi yang ada pada perusahaan kamu. Di sini, kamu akan menemukan kekuatan dan kelemahan yang perlu diperbaiki.
4. Menerapkan Temuan dan Membuat Perbaikan
Setelah menemukan area yang perlu diperbaiki, langkah selanjutnya adalah menerapkan perubahan atau perbaikan di perusahaan kamu. Jangan lupa untuk mengukur hasil perubahan tersebut agar kamu bisa mengetahui apakah benchmarking yang dilakukan memberikan dampak positif.
Baca juga: Jenis dan Urutan Laporan Keuangan, Akuntan Wajib Tahu!
Benchmarking adalah salah satu cara yang efektif bagi perusahaan untuk mengetahui seberapa baik kinerja mereka dibandingkan dengan kompetitor. Dengan melakukan benchmarking, perusahaan bisa menemukan area yang perlu diperbaiki dan mengadopsi praktik terbaik untuk menjadi lebih efisien dan kompetitif.
Bagi kamu yang sedang menjalankan bisnis atau menjadi calon pengusaha, benchmarking menjadi salah satu strategi bisnis yang bisa dicoba. Namun, kamu juga perlu memastikan operasional bisnis tetap optimal.
Gunakan aplikasi Labamu untuk membantu efisiensi bisnis. Aplikasi ini punya banyak fitur yang bisa membuat kamu mengelola bisnis dengan lebih mudah, mulai dari Atur Bahan Baku hingga Laporan dan POS Kasir. Yuk, maksimalkan keuntungan bisnis dengan Labamu!